Polhukam.id – Setiap negara yang terdampak wabah pandemi Covid-19 terus berusaha dengan berbagai cara agar pandemi Covid-19 segera usai. Karena, sudah hampir satu tahun wabah ini belum juga meredah.
Seperti diketahui awal mula wabah penyakit menular Covid-19 berasal dari kota Wuhan, China yang muncul pada akhir 2019 lalu.
Kemudian, memyebar ke berbagai belahan dunia yang hingga kini telah menelan jutaan korban di seluruh dunia. Upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang dilakukan negara-negara yang terdamapak, namun pandemi Covid-19 masih merebak.
Salah satu negara di Asia yang melakuka berbagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yaitu Korea Selatan, yang terua berupaya mempercepat untuk segera keluar dari pandemi.
Banyak cara sudah dilakukan oleh pemerintah setempat, salah satu cara yang dilakukanya adalah dengan memanfaatkan vaksin flu untuk meningkatkan daya tahan tubuh dari warganya dalam pandemi ini.
Namun ternyata, upaya pemberian vaksin flu tersebut ternyata malah menjadi bumerang tersendiri bagi pemerintah Korea Selatan.
Pasalnya warga Korea Selatan yang menjadi relawan uji coba meninggal dunia setelah menerima vaksin flu tersebut. Total yang meninggal akibat vaksin ini sebanyak 13 orang.
jumlah korban ini meningkat karena keamanan pemberian vaksin flu diragukan. Sebelumnya, terdapat 9 orang yang meninggal dunia setelah menerima vaksin ini.
Meskipun terdapat korban jiwa, namun pemerintah Korsel melalui otoritas kesehatannya menyebutkan belum ada rencana untuk menangguhkan pemberian vaksin tersebut terhadap 19 juta warganya.
Hal ini berdasarkan atas investigasi awal yang menyebutkan bahwa tidak terdapat keterkaitan antara kematian dengan penerimaan vaksin itu sendiri.
Dilansir dari Reuters, salah satu pejabat pemerintahan Korsel menyebutkan bahwa dalam vaksin flu tersebut tak terdapat zat yang beracun.
Program vaksinasi ini juga sempat ditangguhkan selama tiga minggu menyusul atas ditemukannya lima juta vaksin yang terkena suhu ruangan.
Padahal seharusnya vaksin harus berada dalam suhu yang beku. Dugaan sementara adalah vaksin flu terpapar suhu ruangan ketika dalam masa distribusi ke tempat medis.
Sejak 13 Oktober lalu, terdapat 8,3 juta warga Korea Selatan yang menerima vaksin flu. Terdapat sekitar 350 penerima vaksin malah merasakan reaksi yang tidak baik.
Komentar Anda