No Result
View All Result
  • Login
Situs Politik, Hukum, dan Keamanan
No Result
View All Result
  • Login
Situs Politik, Hukum, dan Keamanan

Hendropriyono Terkait Pernyataan Natalius Pigai: Selain Patriotisme dan Kepandaianmu, Moralmu Juga Sangat Merosot

Oleh Baid
Minggu, 3 Januari 2021
in Headline, Umum
0 0
0
Hendropriyono Terkait Pernyataan Natalius Pigai: Selain Patriotisme dan Kepandaianmu, Moralmu Juga Sangat Merosot

Polhukam.id – Mantan KaBIN, AM Hendropriyono menanggapi dengan bijak terkait pernyataan Natalius Pigai yang menyebut dirinya dedengkot tua ketika berkomentar soal pembubaran ormas Front Pembela Islam (FPI).

Hendropriyono memberikan nasihat melalui jejaring sosial Twitter pribadinya pada Jumat (1/1/2020). Ia menyebutkan kepa Natalius Pigai bahwa seorang pejuang tidak memiliki kata berhenti.

“Buat seorang pejuang tidak ada kata berhenti anada @NataliusPigai2. Jika negara dalam bahaya, kita harus membelanya. Harus tanpa hitung untung atau rugi dan muda atau tua,” cuit Hendropriyono.

Sebagai pejabat, lanjutnya, dia dulu berjuang dengan kewenangannya. Sekarang sebagai rakrat, dirinya berjuang dengan doa jika kelak tidak berdaya secara fisik.

BacaJuga

Korban Jiwa Akibat Gempa di Sulawesi Barat Bertambah Menjadi 56 Orang

Sepi Job, Vokalis Band Kapten Digerebek Polisi saat Pesta Sabu

“Sebagai pejabat saya dulu berjuang dengan kewenangan saya, sekarang sebagai rakyat dengan mulut saya dan jika kelak tak berdaya secara fisik, maka saya akan berjuang dengan doa saya. Begitu bentuk tingkat iman saya, sebagai seorang muslim,” tulis Hendropriyono.

Menurutnya, apa yang dirinya sampaikan hanya ingin menasihati Natalius Pigai agar tidak larut, tersesat dan menyesal.

“Saya yakin kalau sekrang tidak mau mendengar, kelak kamu juga akan sadar,” tuturnya.

Dalam tulisannya, Hendropriyono juga memuji Natalius Pigai. Dimatanya, Natalius Pigai adalah seorang pemuda harapan bangsa yang patriotik, berani serta pandai.

“Saya mengenalmu karena menganggap kamu seorang pemuda harapan bangsa yang patriotik, berani dan pandai. Karena itu saya tanya kenapa kamu tidak jadi pejabat saja agar semua bakat dan potensimu tersalur dan bermanfaat,” cuitnya.

“Bukan saya tawari jabatan di pemerintahan, karena saya tidak punya kewenangan apapun apalagi sebagai formatur. Patriotik dan cerdas karena saya dengar kamu mengkritik ide separatisme dengan mengatakan bahwa seharusnya bercita-cita jadi Presiden RI daripada hanya sebagai Presiden Papua,” tulisnya.

Hendropriyono mengenang masa-masa awal mengenal Natalius Pigai sebagai komisioner Komnas HAM. Saat itu, Hendropriyono bertemu Natalis Pigai di Restoran Kunskring di Jalan Teuku Umar.

“Dengan bersemangat, kamu menawarkan jasa, untuk membela saya dalam kasus Talangsari. Saya tidak menanggapi karena saya merasa kasus tersebut sudah selesai secara hukum. Juga sudah selesai secara Islam melalui islah,” ujar Hendropriyono.

“Setelah lama tidak bertemu dan kamu bukan penguasa lagi, kamu berubah 180 derajat. Selain patriotisme dan kepandaianmu, moralmu juga sangat merosot. Sopan santun dan akal budimu lenyap, karena ditelan kekecewaan sebagai penganggur yang tak terakomodasi di tempat yang kamu inginkan,” cuit dia.

Hendropiyono menuliskan semua kata yang keluar dari mulut Natalius Pigai merupakan ungkapan dari pikiran. Karena itu, imbuh Hendropriyono, dirinya mengatakan Natalius Pigai yang sekarang beda dengan yang dulu.

“Terima kasih atas penghinaanmu kepada saya sebagai orangtua yang tidak pernah menyakiti kamu. Saya berharap agar pikiranmu jangan ke sana ke mari terus, untuk mencari pengakuan atau kedudukan. Pegang teguh prinsip agar lebih banyak orang menghargai kamu, sehingga kamu mendapat tempat yang terhormat di masyarakat,” tutur dia.

“Demikian Pigai, semoga kita masih bisa bertemu lagi, sebelum umur tidak memungkinkannya. Salam dan selamat tahun baru 2021,” tuturnya.

Sebelumnya, Natalius Pigai menanggapi pernyataan Hendropriyono terkait pembubaran FPI. Lewat cuitannya, Natalius Pigai bahkan menyebut Hendropriyono sebagai dedengkot tua.

“Orangtua mau tanya. Kapasitas bapak di negara ini sebagai apa ya, penasihat presiden? Pengamat? Aktivis? Biarkan diurus generasi abad ke-21 yang egaliter, humanis, demokrat. Kami tidak butuh hadirnya dedengkot tua. Sebabnya wakil ketua BIN & Dubes yang bapak tawar saya tolak mentah-mentah. Maaf,” ujar Natalius Pigai lewat akun @NataliusPigai2.

ShareTweetSend
Previous Post

Kasus Positif Covid-19 di Sulawesi Selatan Melonjak Drastis

Next Post

Asyik… Pemerintah Melanjutkan Subsidi Listrik Bagi Pelanggan Daya 450 dan 900 VA

Next Post
Asyik… Pemerintah Melanjutkan Subsidi Listrik Bagi Pelanggan Daya 450 dan 900 VA

Asyik... Pemerintah Melanjutkan Subsidi Listrik Bagi Pelanggan Daya 450 dan 900 VA

Komentar Anda

Populer

Rekomendasi

Jokowi Tunjuk Komjen Listyo Sigi Calon Tunggal Kapolri, Novel Bakukmin: yang Muslim Saja Kriminalisasi Ulama

Viral!! Video Sekelompok Warga Disebut Menjarah Bantuan Untuk Korban Gempa Bumi di Majene dan Mamuju

Jokowi Divaksin Secara Live, Ribka Tjiptaning: Bisa Saja Itu Bukan Sinovac

ACT Dirikan Posko Kemanusiaan Gempa Sulbar di Mamuju⁣⁣ ⁣⁣

Komnas HAM Buktikan FPI Miliki Senjata

Rizal Ramli: Krisis 2021 Lebih Mengerikan dari 1998

Situs Politik, Hukum, dan Keamanan

PT. Media Polhukam Indonesia

  • Tentang
  • Kontak
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2020 Polhukam.id - Dev by Domainweb.id

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum & Keamanan
  • Pemerintahan
  • Pilkada
  • Umum
  • Kolom
  • Olahraga
  • Lifestyle
  • Regional
    • Sulsel

© 2020 Polhukam.id - Dev by Domainweb.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In