Polhukam.id – Aplikasi WhatsApp baru-baru ini menggulirkan pembaruan kebijakan privasi WhatsApp yang mengakibatkan banyak pengguna di seluruh dunia bereaksi.
Pasalnya kebijakan privasi baru WhatsApp yang akan diberlakukan mulai 8 Februari 2021 tersebut, terdapat kekhawatiran terhadap data yang dibagikan dengan Facebook yang menjadi perusahaan induk dari Facebook.
Aturan pembaruan kebijakan tersebut menimbulkan kekhawatiran mengenai privasi data pengguna WhatsApp sehingga banyak dari mereka yang mulai memikirkan untuk beralih ke media perpesanan lain seperti Signal dan Telegram.
Ramainya pemberitaan dan tanggapan negatif atas pembaruan kebijakan privasi WhatsApp ini, membuat bos WhatsApp merasa perlu untuk memberikan penjelasan.
Melalui cuitan di akun Twitter miliknyanya @wcathcart, Head of WhatsApp, Will Cathcart, mengaku dirinya memperhatikan ada banyak diskusi di media sosial mengenai pembaruan kebijakan privasi WhatsApp.
Melalui thread di akun Twitter-nya @wcathcart, Head of WhatsApp, Will Cathcart, mengaku dirinya memperhatikan ada banyak diskusi di media sosial mengenai pembaruan kebijakan privasi WhatsApp.
I want to share how committed everyone @WhatsApp is to providing private communication for two billion people around the world. At our core, that’s the ability to message or call loved ones freely protected by end-to-end encryption and that’s not changing.
— Will Cathcart (@wcathcart) January 8, 2021
“Saya ingin berbagi tentang betapa semua orang di WhatsApp berkomitmen menyediakan komunikasi pribadi untuk dua miliar pengguna di seluruh dunia. Inti layanan kami, pengiriman pesan dengan orang-orang tercinta tetap dilindungi enkripsi end-to-end dan itu tidak berubah,” tulis Cathcart, Jumat (15/1/2021).
Bos WhatsApp juga menyampaikan melalui twitternya bahwa end-to-end encryption yang disajikan oleh WhatsApp membuat pihaknya tak dapat melihat catatan percakapan atau telepon yang dilakukan, dan Facebook pun tak dapat melakukan hal tersebut.
Komentar Anda