Polhukam.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ribka Tjiptaning menuduh Presiden Joko Widodo (Jokowi) divaksinasi bukan dari produk Sinovac buatan China.
Dugaan itu dilontarkan Ribka dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat Lanjutan Komisi IX DPR RI bersama dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito dan Direktur Utama PT. Biofarma Honesti Basyir pada Rabu (13/1/2021).
“Bisa saja itu bukan Sinovac yang dikasih kan kita enggak tahu semuanya, jangan ada dusta di antara kita,” kata Ribka.
Padahal, Ribka Tjiptaning dan Jokowi sama-sama satu naungan partai yakni PDIP.
Aksi dari Ribka Tjiptaning ini mendapat berbagai komentar dari masyarakat tidak terkecuali di media sosial.
Bahkan pengacara, Muannas Alaidid mengatakan bahwa aksi Ribka Tjiptaning ini membuat kegaduhan.
“Ribka ini bikin gaduh dan yang menyedihkan satu partai di @PDIP_Perjuangan dengan Pak @Jokowi partai asal yang mendukungnya,” tulis Muannas dikutip dari akun Twitter @muannas_alaidid.
Muannas Alaidid menyarankan, agar Megawati Soekarnoputri yang merupakan Ketua Umum PDIP turun tangan mengingatkan kadernya tersebut.
“Sebaiknya Bu Mega turun tangan, diingatkan dia ini. kalau tidak bisa, biar kita proses hukum,” ujar Muannas Alaidid dengan tegas.
Sebelumnya, Jokowi menjadi orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac pada Rabu, 13 Januari 2021.
Jokowi melakukan vaksinasi pertama kali, untuk meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa vaksin Covid-19 buatan Sinovac aman digunakan.
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac, secara resmi akan diberikan secara gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Tujuan diberikannya vaksin Covid-19 buatan Sinovac secara gratis, untuk menghentikan pandemi yang terjadi di Indonesia.
Tidak hanya Jokowi yang menjalani suntik perdana vaksin Covid-19, namun juga sejumlah tokoh, dan publik figur seperti Raffi Ahmad menjadi orang-orang pertama yang terpilih untuk mendapatkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac tersebut.
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac sendiri, telah mendapatkan izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Komentar Anda