Polhukam.id – – Gunung Merapi mengalami erupsi siang tadi dan jarak luncur awan panas siang tadi mencapai 3 kilometer, lebih jauh dari luncuran awan panas sebelumnya.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menjelaskan bahwa awan panas guguran terjadi puluhan kali selama periode Rabu (27/1) pukul 00.00 WIB hingga 14.00 WIB. Jarak luncur terjauh mencapai 3.000 meter ke arah hulu Kali Krasak dan Boyong.
“Pada hari ini Rabu (27/1) pukul 00.00-14.00 Merapi meluncurkan 36 kali awan panas guguran dengan jarak luncur antara 500-3.000 meter ke arah barat daya atau ke arah hulu Kali Krasak dan Boyong,” kata Hanik.
Awan panas terjauh terpantau pada pukul 12.53 WIB. Yakni sejauh 3 kilometer ke arah Kali Krasak dan Boyong.
“Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 milimeter dan durasi 317,8 detik, tinggi kolom tak teramati karena berkabut, estimasi jarak luncur 3.000 meter ke arah barat daya yakni ke hulu Kali Krasak dan Boyong,” sambungnya.
Hanik mencatat dua kali awan panas dengan jarak 2 kilometer. Terjadi pada 27 Januari 2021 pukul 13.23 WIB dan 13.32 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 50 hingga 70 milimeter dan durasi 238 sampai 240 detik.
“Tinggi kolom tak teramati berkabut. Jarak luncur 2.000 meter ke arah barat daya ke hulu Kali Krasak dan Boyong,” jelas Hanik.
Hingga saat ini status Merapi di tingkat Siaga (Level III) sejak 5 November 2020. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.
Komentar Anda