Dharma Pongrekun membicarakan jabatan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan
atau biasa disingkat Menkeu saat berbincang dengan Arie Untung.
Dalam podcast yang tayang di YouTube CERITA UNTUNGS pada Sabtu, 6 September
2025, Dharma Pongrekun mempertanyakan Sri Mulyani yang terus menjabat sejak
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sebagaimana diketahui, Sri Mulyani menjabat sebagai Menteri Keuangan di era
kepemimpinan Presiden SBY dua periode, Presiden Joko Widodo alias Jokowi dua
periode dan di periode pertama Presiden Prabowo Subianto.
"Dulu (Sri Mulyani) sudah kabur, diselamatkan World Bank. Eh dipanggil lagi
sama Presiden ke-7," ujar Dharma Pongrekun.
Pada Senin, 8 September 2025, dua hari setelah bincang-bicang tersebut
tayang, jabatan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan digantikan Purbaya
Yudhi Sadewa.
Seperti yang dikatakan Dharma Pongrekun, Sri Mulyani pernah menjadi Direktur
Pelaksana Bank Dunia atau World Bank pada 2010 dan kembali menjadi Menteri
Keuangan pada 2016.
Menurut Dharma Pongrekun, jabatan Menteri Keuangan tak harus dipegang oleh
sosok yang pintar.
"Kalau cuma majakin orang mah gampang, nggak usah sekolah. Nggak usah jadi
menteri," tutur Dharma Pongrekun.
Yang terpenting menurut Dharma Pongrekun ialah Menteri Keuangan mampu
mengelola keuangan negara dengan baik.
Dalam hal ini, Dharma Pongrekun menyinggung pajak yang seharusnya tidak
ditarik dari rakyat kecil. Sebaliknya, mereka seharusnya menjadi penerima.
"Pajak bagian dari sistem tapi filosofinya adalah keadilan, transparansi,
terjangkau, dan untuk memberdayakan rakyat," jelas Dharma Pongreku.
"Ibarat ini adalah zakat, dari orang kaya ke orang miskin. Kalau kembali ke
masyarakat, nggak ada masalah," sambungnya.
Sayangnya keadilan dan transparansi pajak agaknya belum diberlakukan
pemegang amanat di Indonesia.
"Terjangkau ini apa? Pastikan rakyat sudah punya kemampuan bayar, baru lu
minta," beber Dharma Pongrekun.
Sistem yang dibuat Sri Mulyani selama ini diibaratkan Dharma Pongrekun
seperti 'Dajjal' lantaran malah mencekik rakyat kecil, bukan sebaliknya.
"Ini namanya sistem Dajjal. Udah tau nggak punya, dipaksa. Mencret bos.
Mereka yang udah kelebihan, muntah," kata Dharma Pongrekun.
Sebagai contoh, Dharma Pongrekun menyinggung sejumlah pejabat justru pamer
jam tangan yang harganya dapat memberi makan warga satu kampung.
Apabila keadaan seperti demikian terus dipertahankan, Dharma Pongrekun
mengkhawatirkan Indonesia akan menjadi negara yang gagal.
"Jadi bukan kita nggak kaya. Cuman mismanagement. Kalau tidak ditata dengan
baik, kita menuju ke fail state (negara gagal)," pungkasnya.
Pernyataan Dharma Pongrekun yang dibagikan ulang akun Instagram @purefact.id
menuai dukungan dari warganet.
Bahkan banyak yang menyayangkan Dharma Pongrekun tidak terpilih menjadi
Gubernur DKI Jakarta saat mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024
lalu.
"Nah ini baru bener. Bersyukur sudah diwakilkan," komentar akun
@niputusriag***.
"Kapan Kita punya pemimpin seperti beliau gak silau jabatan gak silau harta,
padahal jabatan beliau dulu tinggi tapi hidup tetap sederhana. Pemikirannya
selalu membuat orang bisa mawas diri," puji akun @itung.sah***.
"Orang jakarta kenapa kemarin gak mau pilih Pak Dharma sih," sahut akun
@willy.pau***.
"Warga DKI dikasih calon pak Dharma kmrin, malah milih yang di ketiak
partai," balas akun @binsar_parningo***.
Perlu diketahui, Presiden Prabowo Subianto pertama kali merubah susunan
Kabinet Merah Putih sejak menjabat pada Oktober 2024.
Selain Menteri Keuangan, Presiden Prabowo juga me-reshuffle Menteri
Koordinator Politik dan Keamanan, Menteri Perlindungan Pekerja Migran
Indonesia, dan Menteri Koperasi dan kelima Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Presiden Prabowo bahkan menambah Kementerian Haji dan Umrah dalam
kabinetnya.
Sebelumnya Sri Mulyani menjadi salah satu 'korban penjarahan' oleh
demonstran setelah rumah dari beberapa anggota DPR RI.
Sri Mulyani belakangan ini bikin marah rakyat karena dirasa terus menaikkan
pajak serta menyebut guru 'beban negara' kendati telah dibantah sebagai
deepfake.
Sumber:
suara
Foto: Dharma Pongrekun Singgung Sistem Dajjal saat Sri Mulyani Menjabat
Menkeu (YouTube/CERITA UNTUNGS)
Artikel Terkait
Dear Mas yang Pakai Helm Biru, Uya Kuya Minta Piala Panasonic Gobel Awards Dikembalikan
Mobil Seskab Teddy Parkir di Kantor Kemenko Polkam, Ada Apa?
Mendagri Terbitkan Edaran Aktifkan Siskamling dan Pos Ronda di Tiap Daerah
Sosok Yudo Achilles Anak Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Ternyata Trader Berpenghasilan Fantastis