Emiten properti milik keluarga Dato Sri Tahir ini merugi seiring dengan penurunan pendapatan penjualan. Secara tahun ke tahun, pendapatan penjualan MPRO menyusut 47,61% dari Rp22,83 miliar pada kuartal I 2021 menjadi Rp11,96 miliar pada kuartal I 2022. MPRO mencatat kenaikan service charge dari Rp244,68 juta pada Q121 menjadi Rp256,48 juta pada Q122.
Pendapatan utilitas juga mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp21,25 juta menjadi Rp22,51 juta. Hanya saja, MPRO tidak lagi mencatatkan penjualan apartemen pada awal tahun 2022, sedangkan pada awal tahun 2021 tercatat sebesar Rp989,39 juta. Kemudian, penjualan kantor mengalami penurunan dari Rp21,58 miliar per Maret 2021 menjadi Rp11,69 miliar per Maret 2022.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid