Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), tren investasi di pasar modal Indonesia mengalami peningkatan pesar, bahkan selama pandemi Covid-19. Hingga akhir Mei 2022, tercatat ada 8,8 juta investor, naik 15% atau 1,5 juta invstor dalam kurun lima bulan terakhir. Meski begitu, masih ada ketimpangan antara inklusi yang tumbuh tinggi dan literasi yang terbilang masih rendah.
Legal & Compliance Division Head PT BRI Danareksa Sekuritas, Sriwidjaja Rauf, yang hadir sebagai pembicara menyampaikan bahwa salah satu literasi yang penting untuk dimiliki investor ialah memahami pentingnya tujuan investasi yang tepat sesuai dengan karakteristik risiko dari masing-masing investor. Hal itu akan membantu investor dalam menyusun perencanaan keuangan dan memilih produk investasi yang sesuai.
"Menentukan tujuan investasi tepat sesuai dengan karakteristik risiko dari masing-masing investor dapat menyusun perencanaan keuangan dengan memilih produk investasi yang sesuai dan tepat, yang merupakan hal yang penting dalam aktivitas investasi bagi masyarakat Indonesia," pungkasnya, Selasa, 28 Juni 2022.
Dalam kesempatan yang sama, Head of Research Aldiracita Sekuritas, yakni Agus Pramono, menyampaikan analisisnya terhadap market outlook semester kedua tahun 2022. Agus menjelaskan pandangannya terkait pasar AS yang sedang berada dalam kondisi yang tidak stabil karena kemungkinan naiknya suku bunga acuan beberapa kali oleh The Fed. Beliau melihat hal tersebut dapat menyebabkan Inflasi dan resesi yang tidak terkendali pada pasar AS.
"Di sisi lain, sebagai produsen sumber daya alam, Indonesia berada pada posisi yang lebih baik," tegas Agus.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid