Seperti diketahui, ketegangan antara China dan AS dipicu oleh banyak hal, mulai dari isu Taiwan dan catatan HAM China hingga aktivitas militer Beijing di Laut China Selatan.
Austin menegaskan AS akan terus mendukung sekutunya, termasuk Taiwan.
"Itu sangat penting karena RRC (Republik Rakyat China) mengadopsi pendekatan yang lebih koersif dan agresif terhadap klaim teritorialnya," kata dia saat berbicara dalam Dialog Shangri-La, pertemuan utama yang membahas isu keamanan Asia, dilansir dari Reuters, Minggu (12/5/2022).
Dia menambahkan telah terjadi peningkatan yang mengkhawatirkan dalam jumlah perjumpaan yang tidak aman dan tidak profesional antara pesawat dan kapal China dengan negara lain.
Sebuah pesawat tempur China secara berbahaya mencegat sebuah pesawat pengintai militer Australia di wilayah Laut China Selatan pada Mei 2022.
Austin mengungkapkan serangan itu telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir.
Dia juga mengakui kebijakan Amerika Serikat tentang Taiwan adalah untuk tetap menentang setiap perubahan sepihak terhadap status quo.
"Kebijakan kami tidak berubah. Tetapi sayangnya, itu sepertinya tidak berlaku untuk RRC," tegas Austin.
Artikel Terkait
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak
Mantan PNS Filipina Penyingkap Korupsi Ditembak Mati, Pemicu Gelombang Demonstrasi
Jimmy Kimmel Sindir Prabowo: Pertama Kalinya Ada yang Mau Ketemu Eric Trump!
6 Kekuatan Turki yang Bikin Tokoh Israel Ketakutan, Lebih Menyeramkan dari Iran!