POLHUKAM.ID - - Situasi kemanusiaan di Kota Gaza semakin memburuk akibat operasi serangan darat besar-besaran pasukan Israel pada Kamis (18/9/2025) malam. Kantor Kemanusiaan PBB (OCHA) memperingatkan, jalur terakhir kehidupan bagi ratusan ribu warga yang masih bertahan di kota itu sedang runtuh.
Menurut OCHA, Israel secara sistematis menghalangi upaya penyaluran bantuan dengan menutup penyeberangan Zikim di wilayah utara Gaza. Padahal, penduduk di kawasan tersebut dilanda kelaparan parah akibat pengepungan dan serangan udara tanpa henti.
“Jalur terakhir kehidupan di Kota Gaza kini hampir sepenuhnya terputus. Tanpa akses bantuan, warga yang masih bertahan di sana menghadapi risiko kelaparan massal,” bunyi pernyataan OCHA, dikutip Jumat (19/9/2025).
Sementara itu, pasukan Israel terus melancarkan operasi militer di pusat Kota Gaza. Tentara infanteri, tank, dan artileri bergerak dari dua arah, didukung pengeboman udara yang memaksa ribuan warga sipil melarikan diri menuju pesisir.
Serangan ke Kota Gaza tersebut, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, menewaskan sedikitnya 40 orang dalam satu hari.
Al Jazeera melaporkan, warga panik dan berbondong-bondong meninggalkan rumah setelah kawasan permukiman dibombardir dengan jet tempur, drone, hingga robot penghancur yang dikendalikan dari jarak jauh.
Data Biro Pusat Statistik Palestina mencatat, sekitar 740.000 penduduk masih berada di Kota Gaza awal pekan ini. Namun jumlah itu terus menurun karena eksodus paksa akibat gempuran Israel.
PBB menegaskan bahwa krisis ini bukan hanya soal serangan militer, melainkan juga upaya terstruktur memutus jalur kemanusiaan.
“Tanpa langkah segera untuk membuka akses bantuan, konsekuensinya bisa menjadi bencana kemanusiaan yang lebih besar,” demikian pernyataan OCHA
Sumber: inews
Artikel Terkait
Arab Saudi dan Pakistan yang Bersenjata Nuklir Teken Pakta Pertahanan, Janji Saling Bantu Jika Diserang
Pasukan Israel Bombardir Kota Gaza lalu Masuki Jantung Kota, Kepung Ribuan Warga
Gempa M7,8 Guncang Rusia Disusul Tsunami, Belum Ada Laporan Korban
10 Hukuman Mengerikan Bagi Koruptor di Berbagai Negara, Penjara Puluhan Tahun hingga Hukuman Mati