Gempa berkekuatan 6,1 skala ritcher itu adalah yang paling mematikan di Afghanistan dalam dua dekade. Gempa ini menyebabkan sekitar 1.500 lainnya terluka. Pihak berwenang mengatakan, jumlah korban tewas maupun luka diperkirakan bertambah.
Baca Juga: Gempa Besar Afghanistan Telan Lebih dari 1.000 Korban Jiwa
Pemimpin tertinggi Taliban, Haibatullah Akhundzadah, yang hampir tidak pernah muncul di depan umum, memohon kepada masyarakat internasional dan organisasi kemanusiaan untuk membantu orang-orang Afghanistan yang terkena dampak tragedi besar ini.
Bencana gempa dahsyat itu menimbulkan lebih banyak kesengsaraan bagi warga Afghanistan.
Di Ibu Kota Kabul, Perdana Menteri Mohammad Hassan Akhund mengadakan, pertemuan darurat di istana presiden. Wakil Menteri untuk Penanggulangan Bencana di bawah pemerintahan Taliban, Sharafuddin Muslim, mengatakan, Afghanistan membutuhkan bantuan dari negara lain untuk mengatasi bencana gempa ini.
Dia mengakui bahwa, keterasingan penguasa Taliban dari dunia internasional membuat mereka sulit untuk menangani bencana ini.
“Ketika insiden besar seperti itu terjadi di negara mana pun, ada kebutuhan untuk bantuan dari negara lain. Sangat sulit bagi kami untuk dapat menanggapi insiden besar ini," ujar Muslim.
Jutaan orang Afghanistan menghadapi kelaparan dan kemiskinan yang meningkat. Termasuk sistem kesehatan yang telah runtuh sejak Taliban kembali berkuasa. Pengambilalihan itu menyebabkan terputusnya pembiayaan internasional yang vital, dan sebagian besar dunia tidak mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan.
Menurut rekaman yang ditunjukkan oleh kantor berita Bakhtar, warga di daerah terpencil di dekat perbatasan Pakistan mencari korban hidup atau mati dengan menggali dengan tangan kosong di antara puing-puing bangunan.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak