Lukashenko selama ini mengizinkan pasukan Rusia menggunakan wilayahnya untuk melakukan invasi di Ukraina.
Pria yang menjabat presiden sejak 1994 itu mengaku telah mendukung operasi militer khusus yang dilakukan Presiden Rusia Vladimir Putin sejak hari pertama pada akhir Februari lalu.
“Hari ini, kami dikritik karena menjadi satu-satunya negara di dunia yang mendukung Rusia dalam perangnya melawan Nazisme,” kata Lukashenko, dikutip dari Reuters, Senin (4/7).
Dia mengatakan pihak-pihak yang mengkritiknya harus menyadari bahwa Belarusia memiliki huungan yang erat dengan Federasi Rusia.
“Kami praktis memiliki tentara yang bersatu. Kami akan tetap bersama Rusia,” tegas Lukashenko.
Belarusia yang berhubungan harmonis dengan Rusia sejak 1990an kini makin bergantung pada Kremlin.
Sebab, Rusia membantu Lukashenko untuk menahan protes massa yang menuduhnya mencurangi Pemilu 2020 untuk mendapatkan masa jabatan keenam sebagai presiden.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksyy menilai pernyataan Lukashenko tentang tentara bersatu membahayakan rakyat Belarusia.
“Dia (Lukashenko, red) tidak boleh menyeret Belarusia ke dalam perang invasi Rusia melawan Ukraina. Saya Percaya ini adalah tanda bahaya,” ujar Zelenskyy.
Sumber: m.jpnn.com
Artikel Terkait
PM Modi Restui Militer India Serang Pakistan
VIRAL Beredar Video Israel Dilanda Badai Pasir Besar Langsung Memperparah Kebakaran Hutan
Israel Dilanda Kebakaran Terbesar Sepanjang Sejarah, Tel Aviv Minta Bantuan Internasional
Pakistan: India Mungkin Akan Luncurkan Serangan dalam Waktu 24-36 Jam