Putin melancarkan invasinya, menyebutnya sebagai "operasi militer khusus", untuk mendemiliterisasi Ukraina, membasmi apa yang dikatakannya sebagai nasionalis berbahaya dan melindungi penutur bahasa Rusia di negara itu.
Ukraina dan sekutunya mengatakan Rusia melancarkan perampasan tanah bergaya kekaisaran, memicu konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Setelah gagal merebut ibu kota Kyiv lebih awal, Rusia kini melancarkan perang gesekan untuk wilayah Donbas Ukraina, yang sebagiannya dikendalikan oleh proksi separatis Rusia.
Pada hari Minggu, Putin mengklaim kemenangan terbesarnya ketika pasukan Ukraina menarik diri dari provinsi Luhansk. Pasukan Rusia kemudian melancarkan serangan untuk merebut provinsi tetangga Donetsk. Donetsk dan Luhansk terdiri dari Donbas.
Rusia mengatakan ingin merebut kendali wilayah timur dan kawasan industri berat atas nama separatis yang didukung Moskow di dua republik rakyat yang memproklamirkan diri.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
6 Kekuatan Turki yang Bikin Tokoh Israel Ketakutan, Lebih Menyeramkan dari Iran!
Amerika Kerahkan 10.000 Pasukan di Karibia, Siap Serang Venezuela? Ini Faktanya
Amerika Siagakan 10.000 Pasukan di Karibia, Sinyal Perang dengan Venezuela Makin Nyata?
Bocor Dugaan Eksekusi Israel: Jasad Warga Palestina Dikembalikan dengan Tanda Ikatan di Leher