Pada Rabu (18/5/2022) lalu Komisi Eropa mengusulkan pinjaman sebesar 9 miliar euro ke Ukraina. Negara itu masih berjuang untuk menghadapi invasi Rusia dan ingin membangun fasilitas rekonstruksi pasca perang.
"Pengacara-pengacara kami bekerja dengan sangat kerja untuk mencari cara yang memungkinkan menggunakan aset-aset oligarki yang dibekukan untuk membangun ulang Ukraina, saya kira Rusia juga harus berkontribusi," kata von der Leyen di stasiun televisi ZDF, Kamis (19/5/2022).
Von der Leyen juga mengatakan ia lebih suka menggabungkan pembangunan jangka-panjang dengan reformasi yang diperlukan agar Ukraina dapat bergabung dengan Uni Eropa.
Ia mengatakan sementara Ukraina melihat masa depan mereka bersama Uni Eropa, sejumlah standar perlu di beberapa bidang perlu dipenuhi. Seperti supremasi hukum dan lanskap ekonomi dan politik.
"Proses aksesi sangat tergantung pada bagaimana perilaku dan apa yang dilakukan kandidat, Ukraina ingin bergabung dengan Uni Eropa dengan harga apa pun artinya motivasinya besar untuk melakukan reformasi yang dibutuhkan," katanya.
"Kami akan memiliki pembiayaan bersama pembangunan kembali Ukraina, masuk akal dilakukan di saat yang sama untuk melakukan reformasi, contohnya melawan korupsi atau membangun supremasi hukum," tambah von der Leyen.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Pakistan: India Mungkin Akan Luncurkan Serangan dalam Waktu 24-36 Jam
12 Daftar Kandidat Pengganti Paus Fransiskus: Siapa yang Paling Berpeluang Jadi Pemimpin Umat Katolik?
Maskapai Inggris Hentikan Permanen Penerbangan dari London ke Israel
Inggris Komitmen Dukung Negara Palestina, Kedua Perdana Menteri Bertemu di London