Platform media sosial X yang sebelumnya Twitter mengatakan, pihaknya juga melarang Hamas dan telah menghapus ratusan akun yang berafiliasi dengan Hamas.
Saluran Telegram untuk sayap militer Hamas Brigade al-Qassam kini telah memiliki sekitar 200.000 follower pada saat serangan terjadi. Pengikut saluran tersebut meningkat lebih dari tiga kali lipat, menurut analisis Lab Penelitian Forensik Digital Dewan Atlantik.
Sebelum serangan terjadi, postingan yang dibuat saluran tersebut dilihat rata-rata sekitar 25.000 kali, tetapi kini sudah dilihat lebih dari 300.000 kali, yang berarti ada peningkatan lebih dari 10 kali lipat.
Menurut Memetica, saluran lain yang mengunggah pesan video dari juru bicara Hamas memiliki sekitar 166.000 follower sebelum 7 Oktober, sekarang memiliki lebih dari 414.000 pengikut.
Sumber: beritasatu
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak