Kantor Perdana Menteri di Yerusalem mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi bahwa kapal tersebut dioperasikan oleh sebuah perusahaan Jepang dan membawa 25 awak kapal dari Ukraina, Bulgaria, Filipina, dan Meksiko.
"Ini adalah tindakan terorisme Iran dan merupakan lompatan maju dalam agresi Iran terhadap warga dunia bebas, dengan konsekuensi internasional terkait keamanan jalur pelayaran global," menurut pernyataan tersebut.
Keputusan Houthi untuk menargetkan kapal komersial Israel di Laut Merah dibuat mengingat "Jalur Gaza terkena dampak agresi brutal Israel-Amerika," kata kelompok milisi dukungan Iran tersebut pada Minggu.
Israel telah meningkatkan kehadiran angkatan lautnya di wilayah Laut Merah menyusul serangan rudal dan drone berulang kali dari Yaman.
IDF mengatakan bahwa kapal-kapal rudal dikerahkan 'sesuai dengan penilaian situasi, dan sebagai bagian dari peningkatan upaya pertahanan di wilayah tersebut'.
Pada 9 November lalu, pasukan Houthi menembakkan rudal balistik ke Eilat, Israel yang dicegat oleh Arrow 3 dalam penggunaan operasional pertama sistem pertahanan udara tersebut.
Sebelumnya pada 31 Oktober, sistem pertahanan udara Israel Arrow 2 untuk pertama kalinya mencegat rudal permukaan-ke-permukaan yang ditembakkan dari wilayah Laut Merah.
Sumber: inilah
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak