Ahmed Nemer, 45, seorang penjahit yang tinggal di jalan sebelah Masjid Omari, mengatakan kepada Reuters bahwa dia terdiam setelah melihat foto-foto bangunan yang rusak dari selatan Gaza, di mana dia melarikan diri untuk mencari perlindungan dari pemboman.
“Saya telah berdoa di sana dan bermain-main di sana sepanjang masa kecil saya,” katanya, seraya menuduh Israel “berusaha menghapus ingatan kita”.
Mohammad Rajab, seorang sopir taksi dari Kota Gaza yang juga melarikan diri ke selatan dari rumahnya beberapa ratus meter dari masjid, menyebutnya sebagai landmark kota yang paling penting. “Ini biadab,” katanya.
Masjid Omari, yang namanya diambil dari nama khalifah kedua Islam, Omar, adalah yang tertua dan terbesar di wilayah kecil Palestina, yang telah dibombardir Israel sejak 7 Oktober.Serangan Israel yang tiada henti telah menewaskan lebih dari 17.000 warga Palestina, termasuk lebih dari 7.000 anak-anak, dan menghancurkan seluruh distrik kota termasuk sebagian besar infrastruktur sipil. (*)
Artikel Terkait
Tentara Israel Mulai Ditarik dari Gaza, Begini Kondisi Terkini
Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata
Jepang Ultimatum Israel: Hentikan Serangan atau Tokyo Akui Palestina
Hamas Setujui Proposal Damai Trump, Nasib Netanyahu di Ujung Tanduk