polhukam.id - Lebih dari 1.000 musisi Swedia mengajukan permohonan kepada Persatuan Siaran Eropa (EBU) untuk mengeluarkan Israel dari Kontes Lagu Eurovision karena terlibat dalam perang di Gaza.
Dalam surat terbuka yang diterbitkan oleh surat kabar Swedia Aftonbladet pada hari Senin, sekelompok artis dari Swedia menyampaikan harapannya bahwa penyelenggara kontes akan konsisten dalam menangani negara-negara yang melanggar nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia.
Mengacu pada pembatasan partisipasi Rusia dalam kompetisi pada tahun 2022 karena konflik di Ukraina, lebih dari 1.000 orang menandatangani petisi yang menekankan bahwa pendekatan yang sama harus diterapkan terhadap Israel.
Baca Juga: 170 Juta Pengguna Pakai DANA pada 2023
Sebagai respon atas imbauan tersebut, EBU kemudian menyatakan tidak akan mengeluarkan Israel dari kompetisi itu karena menginginkan status kompetisi tersebut sebagai event non-politik yang bertujuan menyatukan penonton dari seluruh dunia melalui musik.
Israel melancarkan serangan membabi buta di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan setidaknya 2.636 orang Palestina dan melukai 65.387 lainnya. Sementara Israel meyakini bahwa hampir 1.200 warganya tewas akibat serangan Hamas tersebut.
Serangan Israel menyebabkan 85 persen dari populasi Gaza terpaksa menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen dari infrastruktur daerah kantong tersebut rusak atau hancur.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bicaranetwork.com
Artikel Terkait
Filipina Nyatakan Siap Perang jika Terseret Konfrontasi China vs Taiwan
Capres Kolombia yang Ditembak di Kepala Juni Lalu Meninggal Dunia
Netanyahu Klaim Israel Kalah Perang Propaganda, Salahkan Bot dan Algoritma Media Sosial
Presiden Peru Tersentuh, Beri Tanda Love untuk Pasukan Bocah SD di Istana