"Enggak semua orang suka nonton Formula E, waktu saya nanya sama masyarakat nama-nama pembalap Formula E, masyarakat saja gak ada yang kenal, bagaimana masyarakat mau nonton? Kan gak mungkin masyarakat di suruh membeli kucing dalam karung," jelasnya.
Karena itu, Kenneth menyarankan agar tiket menonton Formula E digratiskan untuk masyarakat luas. Dengan cara ini, maka penyelenggara telah berlaku adil dan tujuan untuk kampanye kendaraan listrik bisa tercapai.
"Kalau perlu gratiskan saja masuk Ancol dan tiket nonton Formula E tersebut. Itu baru benar menjunjung tinggi asas keadilan, jangan malah masyarakat kecil disuruh bayar."
Selain itu, harga Rp250 ribu merupakan nilai yang cukup mahal bagi kalangan menengah ke bawah. Apalagi masyarakat sedang sulit secara ekonomi karena pandemi Covid-19.
"Dengan kondisi ekonomi belum pulih karena efek Pandemi Covid-19, harga tersebut termasuk mahal. Lah orang cuma mau ke pantai aja kok, malah dipaksa beli tiket Formula E, sangat lucu menurut saya," jelasnya.
Kenneth pun menilai ditutupnya layanan Taman Impian Jaya Ancol untuk umum telah melanggar Undang Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Pada Pasal 4, ada aturan mengenai Hak Konsumen untuk mendapatkan layanan tanpa adanya diskriminasi dan ada konsekwensi hukumnya.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Geger, Iptu Rudiana Akui Vina Cirebon dan Eky Tewas Kecelakaan?
Pelaku Penyerangan Rombongan Kiai NU yang Bikin Banser Babak Belur Diburu Polisi
Ojol yang Ngaku Dijebak Polisi untuk Antar Sabu Mendadak Klarifikasi dan Minta Maaf
Polisi Tangkap Mantan Audrey Davis, Pemeran Pria di Kasus Video Syur, Sakit Hati Diputusin