Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang (Poltekkes) turut berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kota Solok dalam kegiatan pelatihan untuk membekali kader Posyandu dengan pengetahuan tentang Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA). Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Juni 2025, di Aula Dinas Kesehatan Kota Solok, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran dan keterampilan kader dalam mendukung kesehatan gizi anak. Fokus utama pelatihan ini adalah memberikan pemahaman mendalam kepada kader tentang pentingnya pola pemberian makan yang tepat untuk bayi dan anak, terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan, yang mencakup periode dari konsepsi hingga usia dua tahun.
Pelatihan ini diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Kota Solok, dengan dukungan tenaga ahli dari Poltekkes Padang, yang dikenal memiliki keunggulan dalam bidang kesehatan masyarakat dan gizi. Kegiatan ini menargetkan kader Posyandu se-Kota Solok untuk memastikan mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam memberikan konseling kepada ibu dan keluarga. Materi yang disampaikan mencakup teknik pemantauan pertumbuhan anak, pemberian ASI eksklusif hingga usia enam bulan, serta pengenalan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang baik dan benar mulai usia enam bulan. Kader juga diajarkan cara menyusun menu bergizi dengan bahan lokal yang terjangkau, sehingga dapat diterapkan oleh masyarakat secara berkelanjutan.
Keterlibatan Poltekkes Kota Solok dalam kegiatan ini menunjukkan peran aktif institusi tersebut dalam mengaplikasikan ilmu kesehatan ke masyarakat. Mahasiswa Poltekkes yang sedang menjalani praktik kerja lapangan turut dilibatkan sebagai fasilitator, memberikan pengalaman langsung sekaligus memperkuat hubungan antara pendidikan dan pelayanan kesehatan. Pelatihan ini juga dilengkapi dengan sesi praktik, seperti demonstrasi penyusunan makanan bergizi dan penggunaan alat pemantau pertumbuhan seperti timbangan bayi dan pita pengukur, yang menjadi bagian integral dari pelayanan Posyandu.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk dari komunitas kader Posyandu, yang melihat pelatihan ini sebagai langkah konkret untuk mengatasi masalah gizi di tingkat akar rumput. Dengan pengetahuan yang diperoleh, kader diharapkan mampu menjadi agen perubahan di masyarakat, terutama dalam mencegah stunting dan kekurangan gizi pada anak. Poltekkes berkomitmen untuk melanjutkan dukungan melalui pelatihan berkala dan pengembangan materi edukasi, guna memastikan kader tetap update dengan standar kesehatan terbaru. Kolaborasi ini diharapkan menjadi model bagi daerah lain di Sumatera Barat dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan berbasis masyarakat.
Artikel Terkait
Bahlil Sebut Negara-Negara yang Hutannya Dibabat, Tambangnya Diambil, Kini Mereka Maju; Heran Ada yang Protes Indonesia Keruk SDA
Siap-siap, Pemerintah Bakal Pungut Pajak dari Pedagang di Shopee, TikTok Shop dan Lazada cs
Aksi Anies Baswedan Pernah Sidak Ijazah Palsu Kini Jadi Omongan, Respons Publik: Pantas Dulu Dicopot!
Paiman Raharjo Disebut Terlibat Skandal Ijazah Jokowi, Roy Suryo Bongkar Temuan Dokumen Penting!