Tulis Dua Buku Soal Jokowi Undercover, Bambang Tri Sebut Demi Prabowo

- Jumat, 26 September 2025 | 11:00 WIB
Tulis Dua Buku Soal Jokowi Undercover, Bambang Tri Sebut Demi Prabowo


Penulis buku ‘Jokowi Undercover’, Bambang Tri Mulyono blak blakan membuka motivasi dirinya menulis buku tentang Presiden ke 7, Joko Widodo (Jokowi).

Menurut pengakuannya, semua data yang dikumpulkan hingga dijahit menjadi sebuah tulisan semata – mata dilakukan untuk membela Presiden Prabowo Subianto.

Dalam podcast di kanal youtube Forum Keadilan TV, Bambang menceritakan kisah yang menginspirasi dirinya hingga akhirnya melauncing Jokowi Undercover 1.

Momen pembuatan buku ‘Jokowi Undercover 1’ itu berdekatan dengan momen pilihan presiden Jokowi dengan Prabowo.

Baca Juga:Rocky Gerung Sebut Mahfud MD Lebih Cocok Jadi Presiden, Siap Dukung Bila Nyalon

“Yang Jokowi Undercover 1 itu kan saya tulis pada masa persaingan Prabowo dan Jokowi di Pilpres yang pertama itu,” aku Bambang, dikutip dari youtube Forum Keadilan TV, Kamis (25/9/25).

Bambang dengan wajah polosnya itu mengakui bahwa dirinya adalah pendukung Prabowo.

Karena merasa dirinya sebagai pendukung Prabowo, sehingga ketika mendengar sang idola dijelek – jelekkan, Bambang langsung tersulut emosi.

“Saya memang pendukungnya Prabowo, gitu lo. Ketika dalam masa kampanye itu saya lihat kok Prabowo ini jadi korban si kampanyenya Jokowi, dalam hal dijelek – jelekkan. Misalnya isu Prabowo tidak punya burung, artinya itu nyata digembor – gemborkan,” akunya.

Bambang mengaku kecewa dengan para pendukung Jokowi yang justru menyerang fisik Prabowo sebagai rivalnya.

Baca Juga:Panda Nababan Sebut Prabowo Presiden Dengan Anugerah Terindah dari Tuhan, Ini Sebabnya

Padahal, saat itu kemenangan ada ditangan Jokowi, sehingga menurut Bambang seharusnya mereka sudah merasa puas.

Nampaknya kepuasan mereka tidak bisa lahir begitu saja tanpa menyerang Prabowo. Dari sinilah, Bambang bersiteguh mencari informasi soal Jokowi dan mengumpulkannya.

“Bagaimana mau jadi presiden, burung aja tidak punya,” ujar Bambang menirukan para pendukung Jokowi.

“Misalnya dalam konteks ini, saya berusaha membela Prabowo kan. Ini kayaknya kok ngawur ini, pemberitaan itu. Akhirnya saya cari – cari informasi untuk itu,” tambah Bambang.

Disusul dengan tersebarnya foto mirip Jokowi yang tengah berkampanye saat itu.

Menurut Bambang foto tersebut adalah orang – orang yang hanya mirip dengan Jokowi dan tidak sengaja tertangkap kamera.

Namun para pendukung Jokowi justru menyebut foto itu merupakan bagian dari rekayasa seorang Prabowo.

Mendengar hal ini, Bambang semakin dibuat naik pitam. Ia mengaku sakit hati lantaran Prabowo sang idola sudah diserang.

“Yang langsung menjad ilham dalam penulisan buku ini, itu ada situs pembelanya Jokowi Namanya keren situs anti fucker Indonesia, dia mengatakan ini sudah selesai pilpres, dia memuat foto yang sangat penting. Foto orang mirip Jokowi kampanye,” terang Bambang.

“Tapi dibilang pendukungnya Jokowi itu editan, hasil kerjaannya Prabowo karena tidak legowo, sudah kalah mau bikin masalah. Lah saya tambah sakit hati dong. Ini Prabowo sudah kalah, dikatain rekayasa, buat apa dia,” sambungnya.

Seperti diketahui, Bambang Tri melayangkan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 3 Oktober 2022.

Penulis buku kontroversial itu menuding Jokowi telah menggunakan ijazah palsu dari jenjang SD, SMP, hingga SMA untuk mendaftarkan diri dalam Pilpres 2019.

Genap 10 hari usai mendaftarkan gugatannya, pada 13 Oktober 2022, Bambang Tri ditangkap oleh Bareskrim Polri bersama Sugi Nur Rahardja (Gus Nur).

Keduanya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus berbeda, yakni penyebaran ujaran kebencian dan berita bohong.

Akhir Oktober 2022, tim kuasa hukum Bambang Tri, secara resmi mencabut gugatan ijazah palsu tersebut. Kasus ini berakhir dengan vonis 6 tahun penjara untuk Bambang Tri.

Kegaduhan yang dipicu oleh Bambang Tri itu sontak membuat pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) turun tangan.

Pada 11 Oktober 2022, Rektor UGM, Prof. Ova Emilia menggelar konferensi pers untuk menegaskan keabsahan status akademik Jokowi.

UGM membenarkan bahwa Jokowi adalah alumnus program studi S1 Fakultas Kehutanan Angkatan 1980 yang dinyatakan lulus pada tahun 1985.

Pernyataan itu juga diperkuat oleh kesaksian sejumlah teman seangkatan Jokowi yang turut hadir, membenarkan bahwa mereka menempuh Pendidikan bersama.

Sumber: suara
Foto: 

Komentar