Saling Klaim, Kubu Mardiono: Tidak Pernah Terjadi di PPP Orang Luar Partai Bisa Jadi Ketum

- Minggu, 28 September 2025 | 15:05 WIB
Saling Klaim, Kubu Mardiono: Tidak Pernah Terjadi di PPP Orang Luar Partai Bisa Jadi Ketum



POLHUKAM.ID  - Kondisi internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memanas. Muktamar X yang berlangsung di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara sejatinya dijadwalkan sampai Senin (29/9) mendadak tuntas sehari. Hasilnya ada dua kubu saling klaim menjadi ketua umum PPP, Yaitu Mardiono dan Agus Suparmanto. 

Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara yang memimpin sidang Muktamar X di Ancol pada Sabtu malam (27/9). Dia kembali menegaskan bahwa hasil Muktamar X menyatakan bahwa ketua umum terpilih secara aklamasi adalah Mardiono.  


Amir Uskara mengatakan, dirinya membacakan tata tertib (tatib) pemilihan ketua umum pada Muktamar X. Adapun tatib Muktamar X berdasarkan anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) hasil Muktamar IX 2020 di Makassar. AD/ART menetapkan bahwa calon ketua umum harus menjadi pengurus harian DPP selama lima tahun atau satu periode atau ketua DPW minimal satu periode. 

"Karena terkunci di situ, tadi malam pasal 11 saya bacakan bahwa pemilihan harus dihadiri peserta muktamar," ujar Amir Uskara kepada JawaPos.com saat ditemui di kediaman Mardiono di bilangan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Minggu (28/9). 


"Karena kondisi tidak kondusif, maka kita aklamasi untuk Mardiono," klaim Amir Uskara menambahkan. 

Dia menuding pihak dari Romahurmuziy yang mengusung Agus Suparmanto berada di dalam arena muktamar. Hanya saja mereka tidak setuju Mardiono dipilih lagi dan memaksakan Agus Suparmanto menjadi ketua umum. "Tidak pernah terjadi di PPP orang luar partai bisa jadi ketum," tegasnya.  

Lebih jauh Amir Uskara mengatakan, karena pemilihan sudah selesai maka Muktamar ditutup. Namun, setelah ditutup Muktamar dilanjutkan oleh kubu Romahurmuziy. 


Ke depan, imbuh mantan anggota DPR itu, secara administrasi hasil Muktamar X akan diselesaikan ke pemerintah dengan mendaftarkan ke Kementerian Hukum. Dia menyadari Agus Suparmanto tidak diam dan melakukan perlawan terhadap hasil muktamar Sabtu (27/9). "Perlawan itu akan kami hadapi," tandasnya.  

Sementara itu, kediaman Mardiono di bilangan Permata Hijau, Jakarta Selatan, tampak ramai oleh kader partai ka'bah. Mereka merupakan kader pendukung Mardiono.  

Sebelumnya, Agus Suparmanto juga menyatakan dirinya terpilih secara aklamasi melalui forum Muktamar X PPP. Keputusan aklamasi tersebut dibacakan oleh Pimpinan Sidang Paripurna VIII, Qoyum Abdul Jabbar. 

“Aklamasi Pak Agus Suparmanto merupakan kehendak Muktamar dan aspirasi Muktamirin, ini yang menentukan keputusan,” kata Qoyum di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Minggu dini hari (28/9). 

Qoyum menambahkan, ketua umum terpilih bersama para formatur akan segera menyusun kepengurusan baru untuk periode 2025-2030. “Ketua umum terpilih bersama formatur akan segera menyusun kepengurusan dengan mengakomodir kekuatan PPP,” ujarnya. 

Menanggapi klaim sepihak yang dilakukan kubu Mardiono, Qoyum menyayangkan langkah tersebut. “Masa argumentasi aklamasi hanya dengan absen, ya nggak bisa seperti itu,” ucapnya.  

Meski sempat terjadi dinamika, dia memastikan jalannya sidang tetap berlangsung kondusif. “Bisa kita lihat, buktinya tidak ada apa-apa, peserta Muktamirin suka cita. Ini fakta yang berbicara,” tegasnya. 


Sebelumnya, Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menyatakan dirinya terpilih secara aklamasi dalam forum Muktamar X PPP yang digelar di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, pada Sabtu (27/9). Mardiono menyebut, sekitar 80 persen dari total peserta menyatakan setuju agar Muktamar X mengambil langkah cepat dengan memilih ketua umum secara aklamasi.

Sumber: jawapos 

Komentar