Refly mengatakan, orang terkadang tak sadar jika aktivitas dan momen tertentu seharusnya tidak boleh direkam.
"Karena semua orang memegang kamera yang ada di handphone, akhirnya tiap orang bisa mengabadikan kegiatan-kegiatan, walaupun itu sifatnya tertutup," ujarnya dilansir dari kanal YouTube Refly Harun, Rabu (22/6).
Menurut Refly, kegiatan yang melibatkan kepala negara sifatnya tertutup. Advokat itu pun menilai bahwa video tersebut juga menimbulkan interpretasi yang macam-macam.
"Orang yang suka akan menyebutkan sisi positif dari keadaban Presiden Jokowi. Namun, dalam peran simbol, terlihat betul bahwa Jokowi kalah dengan Megawati," ungkapnya.
Artikel Terkait
Santri Ngesot & Kiai Terima Amplop Tuai Kecaman: Pelecehan atau Bukan?
Tagih Jokowi! Bom Waktu Utang Whoosh Rp 118 T, Negara Rugi Triliunan
Prabowo Cabut PIK 2 dari Proyek Strategis, Pengamat: Langkah Tepat Hentikan Dominasi 9 Naga
Suami Syok! Fakta Mengerikan di Balik Tewasnya Ibu Hamil Puspita Sari Usai Check-in Hotel dengan Pria Lain