Begitu juga dengan masyarakat lain yang berprofesi sebagai pedagang atau atau pemilik toko. Angka penjualan turun signifikan, karena jalan Trans Barelang sepi, pasca kerusuhan.
"Kerugian materiil juga dialami penyedia jasa wisata yang mengaku nihil turis yang berkunjung ke beberapa objek di Pulau Rempang dan Galang," pungkasnya.
Kerusuhan di Pulau Rempang meletus pada 7 September 2023 lalu, akibat aktivitas pematokan tanah sebagai bagian memuluskan proyek Rempang Eco City yang bakal digarap Badan Pengusahaan (BP) Batam bersama perusahaan swasta PT Makmur Elok Graha (MEG).
Solidaritas Nasional untuk Rempang terdiri dari sembilan organisasi, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), YLBHI-Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pekanbaru, Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) dan WALHI Riau.
Selanjutnya Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), Amnesty International Indonesia, Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), serta Trend Asia.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Prabowo Panggil Bahlil, Kepala BIN, hingga Panglima TNI: Pertemuan Penting di Kertanegara Dibongkar
Shin Tae-yong Coret 4 Pemain Timnas Indonesia, Bisakah Mereka Comeback ke Skuad Garuda?
Utang Kereta Cepat yang Mencekik: Bukti Jokowi Abaikan Nasihat Para Ahli?
Pengemudi Pajero Pasang Pelat Palsu dan Sirene Tot Tot Wuk Wuk Akhirnya Ditangkap Polisi