Presiden usai menyaksikan Jakarta E-Prix 2022 yang merupakan salah satu rangkaian Formula E 2021-22, di Ancol, Jakarta, mengatakan penggunaan kendaraan listrik sejalan dengan arah industri Indonesia yang sedang merintis produksi mobil listrik dan berbagai komponennya.
“Saya kira ini event masa depan karena kita tahu nanti ada pergeseran dari mobil yang sekarang ke banyak nanti pemakai mobil listrik sehingga ini jadi tontonan yang ke depan akan semakin digemari,” kata Presiden.
Indonesia, kata Presiden, sedang membangun ekosistem industri mobil listrik, mulai dari industrialisasi bahan baku nikel, pembangunan instalasi pengolahan (smelter) nikel, pembangunan industri baterai litium dan juga produksi mobil listrik.
Karena itu, kata Presiden, Formula E juga telah memperkenalkan teknologi kendaraan listrik dan industri kendaraan ramah lingkungan.
“Saya kira teknologi yang dipertontonkan akan juga mendukung ke arah sana, semuanya akan menuju ke ramah lingkungan,” katanya.
Jokowi juga mengapresiasi penyelenggaraan Jakarta E-Prix 2022 pada Sabtu yang berjalan lancar di Jakarta International E-Prix Circuit, Ancol, Jakarta. Ia mengharapkan sirkuit tersebut dapat kembali menyelenggarakan ajang balap di waktu yang akan datang.
“Kalau bisa setiap minggu ada terus, akan lebih baik. kalau bisa setiap tahun 10 kali, 15 kali akan lebih baik,” kata Presiden.
Turut mendampingi Presiden saat menyaksikan Jakarta E-Prix 2022, antara lain, Ketua DPR Puan Maharani Chief Championship Officer sekaligus Founder Formula E Alberto Longo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo, serta Ketua Pelaksana Jakarta E-Prix Ahmad Sahroni.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Penampakan Wajah Jokowi Sekarang Beraura Gelap, Netizen Malah Sebut Kualat
Waduh! Wakil Ketua DPR RI Geram dan Walk Out dari Acara Pelantikan Rektor UPI, Ada Penghinaan Bahasa?
Utang Luar Negeri Naik 8,2 Persen, Tembus Rp7.040 Triliun pada April 2025
Surat Terbuka TOM Pasaribu: Indonesia Milik Rakyat, Atau Milik Joko Widodo dan Kelompok?