JOKOWI: Bara Dalam Abu Kekuasaan, 'Ancaman Tersembunyi' Bagi Kabinet Prabowo!
Oleh: Damai Hari Lubis
Pengamat KUHP (Kebijakan Umum Hukum dan Politik)
Dalam lanskap politik Indonesia yang kian penuh intrik, kekuasaan bukan hanya soal masa jabatan, melainkan tentang bagaimana jejaknya tetap hidup meski otoritas formal telah berakhir.
Fenomena ini kian kentara jika kita menilik sosok Joko Widodo, atau Jokowi, yang tampak masih memainkan peran dalam konfigurasi politik nasional, meskipun masa jabatannya telah usai.
Dalam konteks kriminologi, khususnya menurut teori strain Robert K. Merton (1938), seseorang cenderung menempuh jalan pintas dan menyimpang ketika terdapat ketidakseimbangan antara tujuan sosial dan sarana untuk mencapainya.
Ketika akses pada kekuasaan mulai mengecil, namun obsesinya tetap membesar, seseorang bisa terdorong melakukan manuver politik ekstrem—termasuk memperalat institusi, membangun jejaring bayangan, hingga memanipulasi wacana publik.
Jokowi, dalam tafsir psikologi politik, menunjukkan pola-pola yang mengarah pada kegemaran membangun fantasi kekuasaan: dari megaproyek IKN yang penuh utang, hingga skenario mempercepat anaknya menjadi RI 1 lewat karpet merah nepotisme.
Di sisi lain, rekam jejaknya menunjukkan ketidakpedulian terhadap norma hukum dan etika demokrasi, bahkan terindikasi kuat melakukan obstruksi terhadap supremasi hukum.
Kondisi psikologis dan mentalitas kepemimpinan seperti ini, bila dikaitkan dengan teori Ibn Khaldun, sangat rentan melahirkan kekacauan.
Pemimpin yang lemah secara etis, namun tetap berambisi memegang kendali lewat tangan-tangan tak terlihat, berpotensi menjadi “api dalam sekam” bagi tatanan kekuasaan baru yang tengah dibangun Prabowo Subianto.
Jokowi bukan hanya mantan presiden yang pensiun dengan tenang.
Ia masih mengantongi pengaruh, terutama melalui penempatan loyalisnya di sektor-sektor vital: keuangan negara, BUMN, hukum, hingga pertahanan.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur