Pengasuh Pondok Pesantren An Nur 1, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang itu menekankan bahwa isu lingkungan tetap penting untuk menjadi perhatian. Namun, harus disampaikan dengan jujur.
“Mari kita kawal dan lindungi Raja Ampat dengan menyebarkan fakta, bukan narasi menyesatkan dan manipulasi,” katanya.
Lebih lanjut, Fahrur menyebut bahwa PT Gag nikel beroperasi dengan tertib sesuai AMDAL dan patuh terhadap peraturan pemerintah tentang konservasi lingkungan, serta dilakukan pemeriksaan secara rutin oleh tim kementerian KLH dan instansi terkait.
“Selama ini tidak ada aturan yang dilanggar,” ujar dia.
👇👇
Menyedihkan sekali statemen Gus Fahrur, ketua PBNU sekaligus komisaris PT. Gagnikel. Jelas, ia jadi corong kepentingan tambang, alih-alih memperjuangkan kepentingan rakyat dan lingkungan. Ia jg nggak bs memahami apa itu ekosistem & metabolic rift yg ditimbulkan oleh tambang. pic.twitter.com/HgqNEayXDT
Salah seorang pimpinan PBNU, Gus Fahrur jadi komisasir PT Gag Nikel yg merusak ekosistem Raja Ampat Papua. Bukannya ini bertentangan dgn tagline PBNU hari ini: "Merawat jagat membangun peradaban?" Emang ada merawat jagat dgn merusak lingkungan?
Link di bawah. pic.twitter.com/tdav3lmDSV
Kandanono PBNU dan Gus Fahrur Rozi, Mas. (Ketua Tanfidziyah Pusat)
Sbgai warga NU kok isen aku. 🙈😥
Kok bisa² nya mau jadi Komisaris Tambang, yg Madhratnya lebih besar dari pada manfaatnya! apa lagi di wilayah icon keindahan Alam Indonesia.
Naudzubillah. pic.twitter.com/jNXpKUuqup
Sumber: Kompas
Artikel Terkait
Polisi Gerebek Pesta Gay di Surabaya, Ini Kronologi Lengkap yang Berawal dari Laporan Warga
Bocoran Dokumen hingga Pengacara! 4 Kesamaan Mengejutkan Proses Perceraian Andre Taulany dan Baim Wong
Sengkarut Utang Whoosh: Alasan Jokowi Tegaskan KCJB Bukan untuk Cari Untung
Satu Kembali, Sisanya Hilang: Daftar Lengkap Perhiasan yang Dicuri dari Louvre Paris