POLHUKAM.ID -Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan keprihatinannya terhadap maraknya praktik korupsi yang dilakukan oleh kalangan elit.
Hal itu disampaikan dalam pidatonya saat menghadiri penutupan Musyawarah Nasional (Munas) VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin, 29 September 2025.
Prabowo menilai, bangsa Indonesia sesungguhnya memiliki kekayaan luar biasa. Namun, kelemahan justru muncul dari kalangan yang dianggap pintar dan cemerlang.
“Saudara-saudara sekalian, kekayaan kita luar biasa tetapi kita harus akui kelemahan dari elit kita, kelemahan dari mereka yang kita anggap pintar dan cemerlang ternyata kalah pintar dengan koruptor, penipu, dan manipulator,” kata Prabowo.
Ia bahkan menyebut korupsi besar-besaran yang dilakukan secara sistemik merupakan bentuk perampokan terselubung yang merugikan bangsa.
“Penyimpangan yang paling besar yang setengah, setengah korupsi atau korupsi yang tersamar, seolah legal, tetapi nyolong. Ini pintarnya, pintarnya orang pintar, repotnya orang pintar itu sering pintar nyolong. Aku heran juga gimana caranya ini,” ujarnya sambil menggelengkan kepala.
Prabowo mencontohkan kerugian negara akibat praktik korupsi bisa mencapai triliunan rupiah setiap tahun. Ia mengaku hanya bisa geleng-geleng kepala mengetahui fakta tersebut.
"Kalau saya cerita berapa, berapa ratus triliun uang negara yang hilang. Hampir tiap tahun. Mungkin kalian engga geleng kepala lagi harus panggil ke dokter,” ucapnya, disambut riuh tepuk tangan kader PKS.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara