Kepiawaian Jokowi dalam manuver politik menjadi dasar analisis ini. Hensa mewanti-wanti Gerindra untuk berhati-hati. "Hati-hati buat Gerindra. Ini bisa jadi Projo adalah kuda Troya-nya Jokowi," tegasnya. Penyusupan ini dinilai bertujuan untuk memastikan agenda Prabowo-Gibran dua periode benar-benar terjadi, sekaligus memantau strategi internal Gerindra.
Mengantisipasi Pesaing Baru Gibran Rakabuming
Hensa juga menyinggung munculnya pesaing potensial bagi Gibran Rakabuming Raka, seperti Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yang popularitasnya terus meningkat. Manuver Projo ini bisa jadi merupakan langkah antisipasi terhadap dinamika persaingan internal tersebut. "Untuk mengantisipasi itu, makanya Projo bisa jadi membuat manuver itu," jelasnya.
Perubahan Logo: Drama Politik yang Terencana
Rencana perubahan logo Projo dari siluet Jokowi menjadi simbol semut, yang melambangkan rakyat kecil, dinilai Hensa sebagai bagian dari "drama" atau pertunjukan politik. "Politik yang sesungguhnya itu tidak mungkin di permukaan. Kalau yang terjadi di depan itu namanya drama atau pertunjukkan politik," pungkas Hensa.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Jokowi Buka Suara Soal Logo Wajahnya Dihapus Projo: Reaksinya Bikin Kaget!
Budi Arie Setiadi Mau Gabung Gerindra, Pengamat Bilang: Ini Sama Saja Bunuh Diri!
Geger! Pengamat Ungkap Skenario Kekalahan Prabowo-Gibran di 2029, Ini Pemicunya
Prabowo Diperingatkan: Bahaya Laten Budi Arie Setiadi Masuk Gerindra, Mata-Mata atau Bumerang?