Kepiawaian Jokowi dalam manuver politik menjadi dasar analisis ini. Hensa mewanti-wanti Gerindra untuk berhati-hati. "Hati-hati buat Gerindra. Ini bisa jadi Projo adalah kuda Troya-nya Jokowi," tegasnya. Penyusupan ini dinilai bertujuan untuk memastikan agenda Prabowo-Gibran dua periode benar-benar terjadi, sekaligus memantau strategi internal Gerindra.
Mengantisipasi Pesaing Baru Gibran Rakabuming
Hensa juga menyinggung munculnya pesaing potensial bagi Gibran Rakabuming Raka, seperti Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yang popularitasnya terus meningkat. Manuver Projo ini bisa jadi merupakan langkah antisipasi terhadap dinamika persaingan internal tersebut. "Untuk mengantisipasi itu, makanya Projo bisa jadi membuat manuver itu," jelasnya.
Perubahan Logo: Drama Politik yang Terencana
Rencana perubahan logo Projo dari siluet Jokowi menjadi simbol semut, yang melambangkan rakyat kecil, dinilai Hensa sebagai bagian dari "drama" atau pertunjukan politik. "Politik yang sesungguhnya itu tidak mungkin di permukaan. Kalau yang terjadi di depan itu namanya drama atau pertunjukkan politik," pungkas Hensa.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara