POLHUKAM.ID - Buntut pertemuan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY dengan Presiden Jokowi menuai sorotan publik hingga Rocky Gerung.
Pasalnya, pertemuan itu dikait-kaitkan dengan resfhuffle kabinet. Lantaran, mencuatnya kabar Presiden Jokowi akan lakukan resfhuffle kabinet, karena salah satu menterinya SyahruL Yasin Limpo terseret dugaan kasus korupsi.
Pengamat politik Rocky Gerung menduga pertemuan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor, beberapa hari lalu karena undangan Jokowi.
"Karena itu tiba-tiba bertemu dengan pak Jokowi kemarin dan itu pasti undangan Jokowi ada potensi reshuffle," kata Rocky seperti yang dikutip dari akun YouTube Rocky Gerung Official, Minggu (8/10/2023).
Selain itu, Demokrat yang bergabung dengan poros koalisi Prabowo Subianto tidak kuat untuk mengatakan tidak terhadap tawaran soal jatah menteri.
Bagi dia, dinamika itu sama saja tak ada ide perubahan yang selama ini kerap digaungkan Demokrat. "Karena SBY justru masuk Gerindra, Gerindra bilang sudah terima aja lah.
Kira-kira begitu kan. Kan gak ada ide yang kuat untuk menghasilkan perubahan," kata Rocky Gerung. "Bahkan, Demokrat yang kita anggap mampu tegak lurus untuk tidak tergoda, akhirnya tergoda juga," sambungnya.
Di samping itu, Rocky Gerung menyebut pertemuan SBY dengan Jokowi di Istana Bogor itu juga berefek dalam opini publik.
Kata Rocky, opini itu sebagai godaan politik terhadap Demokrat yang sebelumnya dikenal sebagai pengkritik pemerintah. "Itu apapun efeknya kepada publik bahwa pertemuan dengan Jokowi itu artinya godaan. Godaan untuk sesuatu yang sama-sama menguntungkan, win-win solution," beber Rocky Gerung.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara