Jadi arti spanduk enggak ada Gibran itu adalah berkeadilan dan berkemakmuran,” tambah Sahat.
Dia kemudian meyakini SBY juga ada indikasi mendukung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024. Dia mengklaim mengenal SBY sebagai sosok negarawan yang tidak sembarangan memberikan dukungan.
“Saya berkeyakinan juga abang saya SBY adalah negarawan tidak smebarangan juga dia pro sana, pro sini, tapi dia lebih mementingkan kepentingan negara untuk rakyat yang tadi saya sampaikan, berkemakmuran dan berkeadilan,” jelasnya.
Sebagai informasi, Sahat memimpin deklarasi FKLPDK bersama sekitar 1.000 kader. Deklarasi itu diterima langsung oleh Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid.
Dia mengungkapkan alasan menarik dukungan Prabowo-Gibran dan beralih ke Ganjar-Mahfud, karena menganggap Prabowo terlalu bergantung dengan Presiden Jokowi.
“Karena memang rakyat tahu dan kamu menilai Prabowo tergantung kepada Jokowi. Artinya tidak ada kepercayaan Prabowo dalam dirinya lagi. Jadi effory-nya tidak keluar, tidak percaya diri,” tandas Sahat.
Sumber: tvone.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara