polhukam.id - Hengkangnya Maruarar Sirait dari PDI Perjuangan (PDIP) di tengah kontestasi Pemilu 2024 cukup menjadi sorotan.
Pengamat Politik Ahmad Khoirul Umam menilai mundurnya Maruarar Sirait atau karib disapa Bang Ara merupakan pukulan pelak bagi PDIP.
Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina ini melihat selama ini Bang Ara tidak hanya menjadi simbol politisi muda PDIP yang cerdas, tetapi juga simbol regenerasi ideologis.
Baca Juga: Ribuan Warga Dikerahkan untuk Lipat Surat Suara Pemilu 2024 di Bogor
Bang Ara dikenal sebagai putra politisi senior PDIP Sabam Sirait yang notabene loyalis Megawati dan ideolog partai.
Menurut Khoirul Umam, mundurnya Maruarar Sirait menegaskan terjadinya faksionalisme di internal kekuatan politik PDIP.
Bahkan, hengkangnya Bang Ara yang mengikuti langkah politik Budiman Sujatmiko seolah mengonfirmasi bahwa karakter kepemimpinan PDIP yang selama ini dikenak sentralistik dengan menjaga praktik tradisi demokrasi terpimpin, seolah tidak memberi ruang bagi para politisi muda yang kritis dan dinamis.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara