Umam mengibaratkan hubungan PKS-PDIP ibarat air dan minyak.
“Jika PKS dan PDIP menjadi kekuatan oposisi, maka hal itu akan menguntungkan pemerintahan Prabowo-Gibran. Karena PDIP dan PKS ibarat air dan minyak, basis ideologinya sangat berbeda bahkan bertolak belakang,” kata Ahmad kepada Inilah.com, Sabtu (27/4/2024).
Ahmad mengatakan, kedua partai itu memang berpeluang bisa memainkan peran kritis dalam konteks kebijakan publik ke depan. Namun lagi-lagi menurut dia, perbedaan idiologi akan menjadi jurang yang dalam antara keduanya.
“Namun akan kesulitan untuk membangun gerakan politik oposisional yang solid dan memadai karena ada akar faksinalisme akut akibat perbedaan ideologi,” ujar Ahmad.
Meskipun begitu, ia menilai pemerintahan Prabowo-Gibran hendaknya tetap membuka ruang bagi hadirnya kekuatan oposisi yang memadai.
“Hal ini guna untuk menjaga cheking and balancing system dalam mekanisme demokrasi dan tata kelola pemerintahan,” jelasnya.
Sebelumnya, Ahmad menilai kedekatan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan NasDem terhadap Prabowo mampu menggenapkan pemerintahan Indonesia ke depan.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara