#Nasib

IRONI! Rakyat Banten Menjerit Saat Presiden Prabowo Terima Aguan dan Anthony Salim di Istana

Nasional

IRONI! Rakyat Banten Menjerit Saat Presiden Prabowo Terima Aguan dan Anthony Salim di Istana

Jumat, 07 Maret 2025 | 14:35 WIB
Curhat Dedy Mulyadi, Jadi Gubernur Gini Amat Sekolah Tinggi Bersihin Sampah di Kolong Jembatan

Nasional

Curhat Dedy Mulyadi, Jadi Gubernur Gini Amat Sekolah Tinggi Bersihin Sampah di Kolong Jembatan

Kamis, 06 Maret 2025 | 08:50 WIB
Sosok Agustina dan Rosmiati: Dua Bidan Alami Nasib Tragis Setelah Menolong Pasien

Nasional

Sosok Agustina dan Rosmiati: Dua Bidan Alami Nasib Tragis Setelah Menolong Pasien

Rabu, 05 Maret 2025 | 21:30 WIB
Acungi Jempol, Keluarga Vadel Badjideh Ngakak Nikita Mirzani Ditahan Kasus Pemerasan: Bagus!

Nasional

Acungi Jempol, Keluarga Vadel Badjideh Ngakak Nikita Mirzani Ditahan Kasus Pemerasan: Bagus!

Rabu, 05 Maret 2025 | 14:00 WIB
Viral Warga Bekasi Berebut Ayam yang Hanyut Terbawa Banjir, Agak Lain!

Nasional

Viral Warga Bekasi Berebut Ayam yang Hanyut Terbawa Banjir, Agak Lain!

Rabu, 05 Maret 2025 | 13:35 WIB
Nasib Agus Pengamen Viral Rebut Uang Pengemis di Kendal, Polisi: Diproses Hukum Biar Jera

Nasional

Nasib Agus Pengamen Viral Rebut Uang Pengemis di Kendal, Polisi: Diproses Hukum Biar Jera

Rabu, 05 Maret 2025 | 10:05 WIB
Nasib Nikita Mirzani dan Vadel Badjideh di Saat Ramadan, Sama-sama Tersangka dan Masuk Bui

Nasional

Nasib Nikita Mirzani dan Vadel Badjideh di Saat Ramadan, Sama-sama Tersangka dan Masuk Bui

Selasa, 04 Maret 2025 | 20:30 WIB
Nikita Mirzani Ditahan 20 Hari di Polda Metro Jaya, Barang Bukti Ini Jadi Alasannya!

Nasional

Nikita Mirzani Ditahan 20 Hari di Polda Metro Jaya, Barang Bukti Ini Jadi Alasannya!

Selasa, 04 Maret 2025 | 19:55 WIB
Pepesan Kosong UU Cipta Kerja: PHK Merajalela, Cari Kerja Kian Susah!

Nasional

Pepesan Kosong UU Cipta Kerja: PHK Merajalela, Cari Kerja Kian Susah!

Selasa, 04 Maret 2025 | 13:10 WIB
Ngomongin AI dengan Anak Muda, Ekspresi Gibran Jadi Gunjingan: Kayak Nggak Paham Gitu, Ngang-Ngong!

Nasional

Ngomongin AI dengan Anak Muda, Ekspresi Gibran Jadi Gunjingan: Kayak Nggak Paham Gitu, Ngang-Ngong!

Selasa, 04 Maret 2025 | 12:40 WIB
Iring-Iringan Mobil Prabowo Terobos Banjir Jadi Sorotan, Publik: Apa Nggak Malu Lihat Nasib Rakyat?

Nasional

Iring-Iringan Mobil Prabowo Terobos Banjir Jadi Sorotan, Publik: Apa Nggak Malu Lihat Nasib Rakyat?

Selasa, 04 Maret 2025 | 12:20 WIB
Nasib Agriati Yulin, Anggota DPRD Maluku Utara Diduga Selingkuh dengan Wakapolres, Sanksi Menanti

Nasional

Nasib Agriati Yulin, Anggota DPRD Maluku Utara Diduga Selingkuh dengan Wakapolres, Sanksi Menanti

Selasa, 04 Maret 2025 | 10:55 WIB
PT Sritex Akan Ganti Nama, Menaker Pastikan Buruh Kembali Bekerja 2 Minggu Lagi

Nasional

PT Sritex Akan Ganti Nama, Menaker Pastikan Buruh Kembali Bekerja 2 Minggu Lagi

Senin, 03 Maret 2025 | 22:25 WIB
Indonesia Gelap dan Kabur Aja Dulu: Pilihan Strategi Resistensi dan Kewajiban Kepemimpinan Etis

Nasional

Indonesia Gelap dan Kabur Aja Dulu: Pilihan Strategi Resistensi dan Kewajiban Kepemimpinan Etis

Senin, 03 Maret 2025 | 21:50 WIB
Pilunya Juminah Lansia Disabilitas, Tabungan Biaya Kematian Dicuri, Rp 11 Juta Melayang

Nasional

Pilunya Juminah Lansia Disabilitas, Tabungan Biaya Kematian Dicuri, Rp 11 Juta Melayang

Senin, 03 Maret 2025 | 17:40 WIB
Ditangkap Gegara Kasus Asusila, Kapolres Ngada Diduga juga Terjerat Narkoba, Begini Nasibnya

Hukum

Ditangkap Gegara Kasus Asusila, Kapolres Ngada Diduga juga Terjerat Narkoba, Begini Nasibnya

Senin, 03 Maret 2025 | 17:35 WIB
Daftar Pabrik Gulung Tikar di 2025, Lebih dari 10.000 Pekerja Kehilangan Pekerjaan

Nasional

Daftar Pabrik Gulung Tikar di 2025, Lebih dari 10.000 Pekerja Kehilangan Pekerjaan

Senin, 03 Maret 2025 | 17:30 WIB
Akankah Noel Kehilangan Jabatan Pasca PHK Massal Karyawan Sritex?

Nasional

Akankah Noel Kehilangan Jabatan Pasca PHK Massal Karyawan Sritex?

Minggu, 02 Maret 2025 | 12:05 WIB
Puluhan Ribu Pegawai Kena PHK, Janji Wamenaker Pertaruhkan Jabatan Jika Sritex Tutup Hanya Omon-Omon?

Nasional

Puluhan Ribu Pegawai Kena PHK, Janji Wamenaker Pertaruhkan Jabatan Jika Sritex Tutup Hanya Omon-Omon?

Minggu, 02 Maret 2025 | 00:20 WIB
Suhartoyo Tidak Sah Jabat Ketua MK, Semua Putusan Pilkada Ilegal

Politik

Suhartoyo Tidak Sah Jabat Ketua MK, Semua Putusan Pilkada Ilegal

Sabtu, 01 Maret 2025 | 16:45 WIB
Danantara: Panduan untuk Orang Idiot

Nasional

Danantara: Panduan untuk Orang Idiot

Sabtu, 01 Maret 2025 | 05:45 WIB
Buntut Disertasi, Bahlil Lahadalia Potensial Didepak dari Kabinet Menyusul Satryo Soemantri

Politik

Buntut Disertasi, Bahlil Lahadalia Potensial Didepak dari Kabinet Menyusul Satryo Soemantri

Kamis, 27 Februari 2025 | 21:30 WIB
Aduh Kasihan! Raffi Ahmad Terekam Dicueki Presiden Prabowo Padahal Sudah Tiga Kali Hormat

Politik

Aduh Kasihan! Raffi Ahmad Terekam Dicueki Presiden Prabowo Padahal Sudah Tiga Kali Hormat

Rabu, 26 Februari 2025 | 21:05 WIB
JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Nasional

JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Rabu, 26 Februari 2025 | 10:56 WIB
Jokowi Terlalu Perkasa Untuk Diadili?

Umum

Jokowi Terlalu Perkasa Untuk Diadili?

Selasa, 25 Februari 2025 | 21:36 WIB
Lainnya

Terpopuler

1

Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
2

Komisaris Transjakarta Dikecam Dunia, Ancam Gorok Leher hingga Jepang Larang Masuk!
3

Ahmad Sahroni Jatuh dari Plafon Saat Rumah Dijarah Massa, Kolor Saya Sampai Diambil!
4

Budi Arie Setiadi Mau Gabung Gerindra, Pengamat Bilang: Ini Sama Saja Bunuh Diri!
5

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid: Kronologi, Fakta, dan Status Terkini yang Mengejutkan
6

Kuda Troya Jokowi? Ini Alasan Projo Gabung Gerindra dan Ganti Logo
7

Ustaz Abdul Somad Bebaskan Gubernur Riau dari OTT KPK? Ini Faktanya!
8

Misteri Dipanggilnya Jonan ke Istana oleh Prabowo: Bahas Nasib Whoosh?
9

Budi Arie Bantah Arti Projo? Video 2018 Ini Bongkar Kontradiksinya!
10

Pertemuan Rahasia Jonan dan Prabowo: Fokus ke 3 Program Ini, Bukan Utang Whoosh!
11

Misteri Rintihan Minta Tolong di Gedung ACC Kwitang: Fakta Mengejutkan di Balik 2 Kerangka Manusia!
12

Jokowi Buka Suara Soal Logo Wajahnya Dihapus Projo: Reaksinya Bikin Kaget!
13

Saksi Ahli Misterius Siap Bongkar Fakta Ijazah Gibran di Sidang 10 Desember
14

Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
15

Misteri Perebutan Pengaruh: Jokowi, Budi Arie, dan Masa Depan Politik Indonesia Pasca-Kongres Projo