Kepala Otoritas Jasa Keuangan Wilayah Sumbagut, Yusup Ansori, mengatakan bahwa penyaluran kredit menunjukkan pertumbuhan yang relatif tinggi sebesar 10,55% yoy. Angkan itu sudah melebihi proyeksi pertumbuhan 7,5% di akhir tahun.
"Pertumbuhan tersebut disertai dengan profil risiko yang terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,70%," katanya, Jumat (17/6/2022).
Dikatakannya, kedua bank umum di Sumatera Utara juga tercatat menghasilkan laba sebelum pajak pada April 2022 sebesar Rp434 miliar, meningkat 26,89% dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Sama seperti bank umum daerah, BPR/BPRS di Sumut juga memperlihatkan peningkatan kinerja yang baik, khususnya dalam kontribusinya menyalurkan kredit. Per April 2022, total aset bertumbuh 7,66% yoy, penghimpunan DPK bertumbuh 8,45% yoy, dan penyaluran kredit/pembiayaan dapat didorong bertumbuh double digit sebesar 13,09% yoy," ujarnya.
Salah satu upaya yang OJK lakukan dalam memperkuat posisi BPR/BPRS adalah dengan mendorong proses merger, konsolidasi, dan akuisisi yang hingga saat ini terdapat 53 bank dari yang sebelumnya 60 bank pada Desember 2020.
"Tujuannya adalah dalam memperkuat layanan, permodalan dan infrastruktur, serta mendukung upaya program pemerintah dalam rangka konsolidasi,' pungkasnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos