Ngeri-ngeri Sedap! Gegara ini, Dunia Terancam Alami Stagflasi

- Kamis, 23 Juni 2022 | 18:00 WIB
Ngeri-ngeri Sedap! Gegara ini, Dunia Terancam Alami Stagflasi

Bank Indonesia (BI) menilai ada potensi risiko stagflasi di dunia di mana pertumbuhan ekonomi global tumbuh stagnan/ rendah dan di saat bersamaan terjadi peningkatan inflasi. Bila tidak diantisipasi, risiko stagflasi ini dapat mengganggu perekonomian domestik di masing-masing negara.

"Kami secara bersama-sama di dewan Gubernur memang yang terjadi di global perlu dicermati, diantisipasi dan perlu ditempuh langkah-langkah bersama yaitu risiko terjadinya stagnasi pertumbuhan ekonomi global, dan pada saat yang sama meningkatnya inflasi (stagflasi)," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis (23/6/2022).

Menurutnya, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya stagnasi perekonomian global dan meningkatnya inflasi secara bersamaan. Pertama, risiko yang berkaitan dengan ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina yang menyebabkan gangguan rantai pasokan global. Ini yang kmudian mnyebabkan tingginya harga komoditas, energi dan pangan global. Baca Juga: BI Masih Tahan Suku Bunga Acuan 3,5% di Juni 2022, Ini Penyebabnya...

"Harga minyak misalnya kita perkirakan tahun ini sebesar 103 dolar per barel. Ini yang kemudian dari sisi pasokan menimbulkan risiko perlambatan ekonomi global, dan dari sisi kenaikan harga menimbulkan risiko meningkatnya inflasi," jelasnya.

Kedua, faktor pengetatan kebijakan moneter di AS, dan berbagai negara maju yang pertumbuhan ekonominya terus meningkat dan negara yang inflasinya tinggi disebabkan tidak mempunyai ruang fiskal.

Halaman:

Komentar