Sebelumnya ia mengatakan dalam kunjungannya delapan hari di Malaysia, berkesempatan untuk duduk berhadapan dengan lusinan laki-laki dan perempuan pemberani dan anak-anak yang melarikan diri dari kengerian yang telah melanda banyak wilayah di Myanmar, termasuk mereka yang baru saja tiba di Malaysia.
"Mereka memberi saya laporan langsung tentang apa yang mereka alami secara langsung. Kisah-kisah ini, tanpa terkecuali, menekankan teror yang berkecamuk di seluruh negeri," ujar dia.
Andrews mengutip pernyataan seorang pengungsi perempuan muda yang mengatakan, "Kamu sedang berjalan di jalan yang tidak kamu ketahui, menuju tempat yang tidak kamu ketahui, dan kamu mungkin mati di jalan tetapi kamu tetap maju, karena penganiayaan lebih buruk di belakang kamu".
Ia juga mengatakan mereka yang melarikan diri dari Myanmar juga mendapat tantangan berada Malaysia berkaitan dengan keimigrasian, pendidikan bagi anak-anak mereka hingga pemerasan oleh oknum tertentu.
Ia berharap dapat bekerja untuk mendukung kepemimpinan kebijakan luar negeri Malaysia di Myanmar, untuk menegaskan hak asasi manusia dari orang-orang yang terkepung dan untuk mengurangi skala penderitaan yang luar biasa di Myanmar.
Sumber: m.republika.co.id
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid