Co-firing Diklaim Jadi Tumpuan Utama Transisi Energi bagi Negara Agraris

- Jumat, 01 Juli 2022 | 13:00 WIB
Co-firing  Diklaim Jadi Tumpuan Utama Transisi Energi bagi Negara Agraris

Sebagai perusahaan yang memproduksi listrik nasional, bagi PT PLN (Persero), NZE menjadi tantangan sendiri, untuk itu perusahaan listrik negara tersebut terus mencoba langkah akselerasi penurunan emisi karbon dengan cara memasifkan teknologi co-firing di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menjelaskan penggunaan biomassa dalam PLTU merupakan salah satu langkah strategis untuk mengurangi emisi karbon. 

Baca Juga: Targetkan Bauran EBT 23 Persen pada 2025, PLN Telah Realisasikan Bauran EBT 12 Persen hingga 2022 

Dadan mencontohkan jika pengembangan EBT lain sangat bergantung pada kondisi alam. Namun, dengan biomassa, ini sangat bergantung pada SDM pengelola. Sehingga dari sisi ketahanan dan jaminan pasokan sumber energi bisa lebih terjamin.

"Saya yakin teknologi co-firing ini bisa menjadi tumpuan utama. Apalagi, Indonesia sebagai negara agraris yang secara kemampuan maupun ketersediaan lahan sangat bisa dikembangkan," ujar Dadan dikutip dari siaran pers, Jumat (1/7/2022).

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan roadmap penurunan emisi di sektor pembangkit listrik terus dilakukan PLN. Apalagi dengan teknologi Co-firing yang juga berbasis ekonomi kerakyatan.

Halaman:

Komentar