Untuk bangunan ESG, rata-rata harga sewanya adalah Rp304 ribu. Sementara rata-rata harga sewa bangunan non-ESG sebesar Rp240 ribu.
Rerata biaya pemeliharaan untuk ruang kantor ESG juga tercatat lebih tinggi 25% jika dibandingkan dengan kantor non-ESG. Kondisi ini berdampak pada minimnya jumlah kantor yang telah menerapkan konsep ESG.
Tercatat, hanya ada 18 gedung perkantoran bersertifikat gedung hijau saat ini di dalam dan luar wilayah Central Business District (CBD) Jakarta. Khusus di dalam CBD, terdapat 15 gedung bersertifikat hijau dengan total luas mencapai 893.554 meter persegi atau hanya 13% dari total populasi ruang kantor di CBD Jakarta.
Menurut Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat, permintaan ruang kantor ESG di Jakarta masih didominasi oleh perusahaan multinasional. Permintaan ini cenderung tumbuh dengan stabil.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid