“Di dalam institusi yang besar di mana pun, apalagi institusi sebesar Polri, ada banyak faksi-faksi di dalam dan masing-masing faksi bergerak sesuai dengan kepentingannya masing-masing,” kata Denny melalui kanal YouTube Cokro TV, Rabu (10/8/2022).
Baca Juga: Baru Komentari Kasus Pembunuhan Brigadir J, Fadli Zon Langsung Nyeletuk: Drama Ini Sudah Terlalu Panjang, Kalah Film India
Denny melanjutkan, pada jajaran elit kepolisian terjadi tarik-menarik kepentingan dengan memanfaatkan kasus Ferdy sambo sebagai kuda tunggangan.
“Kepentingan apa sih misalnya? banyak dan macam-macam. Ada yang ingin dapat panggung, ada yang ingin menyingkirkan faksi lain yang dekat dengan kekuasaan, bahkan ada yang memanfaatkan kasus ini untuk mendongkel seseorang supaya pastinya dapat jabatan,” jelasnya.
Menurut Denny, banyaknya kepentingan itu membuat penanganan kasus menjadi terhambat. Bahkan ia menilai nama baik institusi Polri dipertaruhkan dalam penanganan kasus ini.
“Begitu banyaknya kepentingan, begitu banyaknya isu yang berseliweran, membuat anggota anggota polisi yang netral dan profesional juga mati langkah. Mereka sulit menerobos ruang-ruang gelap di elit kekuasaan untuk menyampaikan kabar yang benar,” ungkapnya.
Sementara itu, Mantan Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo (FS) telah ditetapkan sebagai tersangka. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, Ferdy Sambo menjadi otak pembunuhan lantaran memerintahkan Bharada E menghabisi nyawa Brigadir J.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid