Terkait hal itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga kerap menyebut bahwa pemerintah justru kewalahan jika mesti menambah anggaran untuk subsidi.
Baca Juga: Sri Mulyani Ngos-ngosan Jika Tambah Anggaran untuk BBM Subsidi, Said Didu: Saya Maklumi Beban Ibu Lebih Berat...
Hal itu ditanggapi Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Said Didu mengungkapkan soal alasan pemerintah yang disebut tidak mampu lagi memikul subsidi.
"Kenapa saat ini pemerintah sdh tdk mampu subsidi, tapi 2008 sanggup? 2008 harga minyak mentah $140, 2022 sktr $100 per barrel," ungkap Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya pada Rabu (24/8).
Lanjut, Said Didu juga menuturkan bahwa adanya faktor kurs yang melemah.
"Pertama; 2008, prosentase pendapatan utk bayar utang sktr 13 persen, sekarang prosentasenya sktr 33 persen. Kedua; kurs melemah sktr 60% (dari Rp 9.000 menjadi Rp 14.900)," tandas Said Didu.
Sebelumnya, Said Didu juga menuturkan alasan bahwa kondisi saat ini yang dihadapi Sri Mulyani begitu berat dengan seiringnya bunga utang yang juga mesti ditanggung.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid