Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa lebih dari 70 persen subsidi BBM dinikmati oleh kelompok masyarakat mampu, padahal seharusnya diprioritaskan untuk golongan miskin.
Baca Juga: Elektabilitas Ganjar Melejit, Demi Tingkatkan Citra Puan Maharani, Dewan Kolonel Dibentuk: Menggelitik, Berati PDIP Mengakui....
Hingga saat ini, subsidi dan kompensasi pada tahun 2024 telah membuat APBN kewalahan, lantaran meningkat tiga kali lipat, dari awalnya Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun.
Sementara itu, Anthony Budiawan menyinggung tentang subsidi BBM yang dinilai pemerintah salah sasaran, padahal di dalamnya tidak terdapat kriteria tertentu.
"Subsidi BBM vs Subsidi Pajak. Subsidi BBM untuk rakyat, katanya salah sasaran: harus dicabut. Padahal tidak ada kriteria sasaran," ucapnya yang dikutip dari Twitter @AnthonyBudiawan, Rabu (21/9).
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid