Dugaan Peretasan Media Najwa Shihab Menggunakan Spyware Pegasus, Benarkah Ada Campur Tangan Langsung dari Pemerintah untuk Bungkam Pers?

- Kamis, 29 September 2022 | 12:15 WIB
Dugaan Peretasan Media Najwa Shihab Menggunakan Spyware Pegasus, Benarkah Ada Campur Tangan Langsung dari Pemerintah untuk Bungkam Pers?

Dugaan kuat ini berasal dari pengakuan Pimpinan Redaksi Narasi Zen RS yang menyatakan bahwa peretasan kali pertama terjadi usai produser dari Narasi menerima pesan berupa tautan. Hanya selang sepuluh menit pesan tersebut dibaca, kendali atas Whatsapp dan nomornya tak bisa lagi dikuasai.

Upaya peretasan yang terbilang janggal caranya ini membuat masyarakat berspekulasi bahwa peretasan ini bukan sekadar peretasan biasa, tetapi bentuk pembungkaman yang sesungguhnya.

Baca Juga: Buat Langkah Tegas Demi Usut Tuntas Media Najwa Shihab, Lembaga Ini Desak Kapolri Sampai Lakukan Hal Berikut

“Bisa retas 34 orang dengan sangat spesifik dan semua bobol sampe ke Whatsapp mah toolsnya cuman sekelas negara yg punya. Entah negara apa yg tega pake tools tersebut,” tulis salah satu pengguna media sosial.

Warganet pun dibuat setuju dan menyinggung beberapa pihak yang dirasa berkaitan erat dengan peristiwa buruk yang menyerang awak pers tersebut, salah satunya adalah Pegasus.

Bisa retas 34 orang dengan sangat spesifik dan semua bobol sampe ke Whatsapp mah toolsnya cuman sekelas negara yg punya.

Entah negara apa yg tega pake tools tersebut.

Penggunaan Spyware Pegasus

Pegasus adalah perangkat lunak spyware yang digunakan untuk memata-matai politisi, aktivis, jurnalis, hingga pemerintah di beberapa negara.

Program Pegasus sendiri dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan cyberarm milik Israel, yakni NSO Group.

NSO Group bekerja sama langsung dengan pemerintah dan membantu badan intelijen serta penegak hukum dalam mendeteksi dan mencegah berbagai macam ancaman lokal dan global berupa terror dan kejahatan.

Program besutan NSO Group tersebut diketahui telah menarik perhatian banyak negara. Pada tahun 2021, diketahui bahwa Spyware Pegasus digunakan oleh sejumlah negara seperti Hungaria, India, Meksiko, Maroko, Arab Saudi.

Baca Juga: Belum Menemukan Titik Terang, Lembaga Ini Akhirnya Turun Tangan Bantu Media Najwa Shihab Sampai Tuntut Aparat Agar Segera Bertindak

Pegasus sendiri didesain untuk memantau kegiatan melalui SMS, email, data lokasi, riwayat browsing, panggilan telepon, dan bisa menyalin beberapa data, mengaktifkan kameran, hingga menyadap pembicaraan.

Spyware ini pun memanfaatkan keamanan yang ada di tingkatan sistem operasi seperti Android dan iOS hingga aplikasi seperti Whatsapp dengan menginfeksi melalui sebuah tautan yang dikirim melalui SMS, email, ataupun Whatsapp.

Namun, benarkah Indonesia menggunakan Spyware Pegasus?

Halaman:

Komentar

Terpopuler