Visa UK Daniel diterbitkan Januari 2022. Kabar baik, pikir Daniel. Ia gembira.
Mereka berangkat ke London. Tiba di apartemen Obeta, Daniel benar-benar tinggal di apartemen Obeta.
Daniel kepada hakim di pengadilan Inggris mengatakan: "Waktu akan berangkat, ia minta supaya saya tidak bilang siapa-siapa. Alasannya, nanti akan banyak yang ikut. Sampai di apartemen Obeta, saya tidur di sofa. Dijanjikan akan dicarikan pekerjaan. Tapi, sementara membantu bersih-bersih rumah."
Sampailah, Obeta meminta Daniel menjalani tes kesehatan. Daniel mau saja. Ia mengira, itu untuk pengajuan izin tinggal.
Obeta dengan Ike tetap berhubungan via telepon. Obeta meminta ke Ike biaya ini: Biaya terkait rumah sakit 80.000 Poundsterling. Buat Daniel 6.000 dan buat Obeta 2.000. Total 88.000 Pound (sekitar Rp 1,7 miliar).
Langsung ditransfer Ike dari Nigeria. Obeta kian giat mengkondisikan Daniel jadi pendonor. Sementara, Ike dan isteri terbang ke London, ingin melihat langsung transplantasi puteri mereka.
Obeta paham UU di Inggris hanya membolehkan pendonor dari keluarga dekat. Maka, Daniel secara diam-diam dipamerkan ke rumah sakit, dikenalkan sebagai sepupu Pasien Sonia. Dokter dan perawat di sana akhirnya tahu, Daniel keluarga dekat.
Saat itu Daniel mulai merasa ada yang tidak beres. Ia minta pulang ke Nigeria, tapi ditolak Obeta. Bahkan, Obeta kini berubah galak.
Ternyata, akurasi Daniel sepupu Sonia tidak begitu saja dipercaya pihak RS. Karena RS punya konsultan untuk itu. Seorang dokter senior, Dr Peter Dupont. Bertugas verifikasi calon pendonor.
22 Februari 2022 Daniel diwawancarai Dupont, dibantu penerjemah. Segera ketahuan. Dupont meragukan bahwa Daniel sepupu Sonia.
Daniel bersaksi di pengadilan: "Dia (Dr Dupont) bertanya, apakah saya tahu bahwa saya akan melakukan transplantasi ginjal? Saya terkejut. Itu adalah pertama kalinya saya mendengar tentang transplantasi ginjal. Saya menangis, gemetar."
Seketika wawancara dihentikan. Dupont berpendapat, Daniel bukan sepupu pasien Sonia. Hasil wawancara itu dilaporkan Dupont ke rumah sakit.
Di saat kritis itu, Ike dan Obeta berjuang keras. Mareka merayu Daniel agar mengubah pengakuan dan wawancara ulang. Sekalian, dimingi 6.000 Poundsterling (sekitar Rp 117 juta) yang belum ia terima, masih dipegang Obeta.
Daniel bimbang. Antara mau dan takut. Tapi didorong Ike dan Obeta. Dijadwalkan wawancara ulang. Obeta melapor ke pihak RS bahwa Daniel sewaktu diwawancarai kurang mengerti maksud wawancara. Kendala bahasa. Kini minta wawancara ulang.
Pihak Royal Free Hospital menyanggupi wawancara ulang. Kali ini konsultannya Dr Philip Masson. Langsung dipertemukan dengan Daniel.
Wawancara baru pembukaan, Dr Masson langsung tahu, Daniel bukan keluarga pasien. Daniel kelihatan takut. Hal itu dilaporkan ke pihak RS. Pihak RS meneruskan itu ke polisi.
Ike dan isteri Beatrice, Obeta, Daniel, diringkus polisi. Tuduhan, persekongkolan perdagangan organ tubuh.
Di situ warga Nigeria ini tahu, di Inggris uang sogokan tidak laku. Maksudnya, tidak ada yang mau disogok. Sebab konsekuensi hukum sangat berat.
Para terdakwa dari Nigeria itu diadili di Pengadilan Old Bailey, London, Inggris.
Ike dihukum sembilan tahun delapan bulan penjara. Beatrice, empat tahun enam bulan. Obeta, sepuluh tahun. Daniel dibebaskan. Diekstradisi ke Nigeria. Ginjalnya masih utuh. Sonia masih menunggu pendonor.
Itu kejahatan belum terjadi. Hukuman mereka segitu. Untuk percobaan perdagangan ginjal.
Di Indonesia, 122 orang korban sudah menjual ginjal mereka. Satu mengeluh, cepat lelah. Seumpama itu terjadi di Inggris, hukuman buat para tersangka bisa 122 kali lipat dibanding hukuman Obeta. Atau 1.220 tahun penjara.
Namun, jangan pernah mengintervensi proses penegakan hukum. Dilarang. Biarkan hukum penuh kasih sayang ini berproses sebagaimana adanya.
*) Penulis adalah wartawan senior
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid