OLEH: DR. IR. SUGIYONO, MSI
OPOSISI sebagai arus pinggiran terkesan tidak terwakili di dalam aspirasi DPR, DPD, dan tentu saja MPR. Artinya, aspirasi oposisi arus pinggiran tidak terwakili oleh Parpol pemenang pemilu.
Oposisi arus pinggiran yang berada di luar pemerintahan eksekutif dan pemerintahan legislatif, menyuarakan informasi secara intensif tentang keyakinan konstruksi pengembangan provokasi bahwa pemerintah memiskinkan buruh.
Opini pemiskinan buruh telah disampaikan sebagai saksi pada persidangan uji formil UU 6/2023 di Mahkamah Konstitusi (MK). Argumentasinya adalah pemerintah mempraktikkan kenaikan upah lebih kecil dibandingkan laju inflasi.
Akibat opini tersebut, Partai Buruh dan Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) terprovokasi dalam demonstrasi tanggal 9 dan 10 Agustus 2023.
Provokasi bukan hanya hendak mencapai tahapan ala kudeta sipil dalam bentuk kegiatan people power pemaksaan pencabutan banyak undang-undang, yang kalau UU tidak dicabut, maka pemerintah hendak dipaksa dimakzulkan dengan cara berhenti sebagai pemerintah.
Ilmu ekonomi makro memperkenalkan perhitungan tentang upah riil, yaitu upah nominal dibagi dengan indeks harga konsumen. Perubahan dari indeks harga konsumen tersebut lazim dinamakan sebagai laju inflasi.Kemudian data BPS menghitung rata-rata upah riil buruh tani nasional sebesar Rp37.486 per hari per Desember tahun 2015.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid