Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini dilakukan sebagai langkah pengendalian inflasi dan menjaga nilai tukar rupiah. Terlebih hingga saat ini, sentimen global masih terus membayangi.
"Keputusan ini sejalan dengan perlunya pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar, serta tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tingginya tekanan eksternal terkait dengan ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina serta percepatan normalisasi kebijakan moneter di berbagai negara maju dan berkembang," pungkasnya pada Selasa, 24 Mei 2022.
Jelang siang, rupiah mencatatkan apresiasi sebesar 0,34% ke level Rp14.621 per dolar AS. Rupiah juga perkasa atas dolar Australia (0,18%), poundsterling (0,34%), dan euro (0,48%).
Pada saat yang sama, rupiah menjelma sebagai mata uang terbaik di Asia. Itu artinya, rupiah menguat terhadap baht (0,77%), dolar Taiwan (0,65%), yuan (0,54%), yen (0,50%), dolar Singapura (0,43%), won (0,43%), ringgit (0,33%), dan dolar Hong Kong (0,32%).
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid