Orang Jepang percaya bahwa nasi dingin mengandung pati resisten seperti serat, zat ini tidak mudah dicerna dan bila masuk ke dalam tubuh akan memperlambat penyerapan glukosa dalam tubuh.
Oleh karena itu, kadar gula darah tidak akan meningkat terlalu cepat sehingga membantu menstabilkan kadar gula darah.
Dilansir dari Soha, Direktur Departemen Gastroenterologi Rumah Sakit Zhejiang Dokter Zheng Peifen menjelaskan bahwa makan nasi dingin dan makanan dingin membantu menunda peningkatan kadar gula darah dan lipid setelah makan.
Nasi dingin juga membantu meningkatkan mikroflora, bakteri usus, dan banyak lagi manfaat bagi kesehatan usus.
Namun perlu diperhatikan bahwa nasi yang dibiarkan dalam suhu ruangan dalam waktu lama dapat terkontaminasi bakteri dan meningkatkan risiko keracunan makanan.
3. Orang Jepang sering memasak nasi yang dicampur cuka
Setelah menanak nasi, masyarakat Jepang kerap mencampurkan nasi dengan cuka untuk membuat sushi, bola nasi, atau untuk menambah rasa pada nasi.
Asam asetat dalam cuka dapat menghambat aktivitas amilase dan memperlambat konversi pati menjadi glukosa.
Menurut orang Jepang, menambahkan cuka pada nasi bisa menyebabkan kadar gula darah meningkat lebih lambat.
Selain itu, satu hal yang jarang diperhatikan orang adalah meskipun orang Jepang makan banyak nasi namun semangat olah raga mereka sangat tinggi.
Hal itu membantu mereka mencegah obesitas dan diabetes. Menurut statistik dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lebih dari 98 persen anak-anak Jepang berjalan kaki atau bersepeda ke sekolah.
Orang Jepang menyukai metode berjalan 10.000 langkah sehari dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa ini juga merupakan salah satu faktor yang menentukan umur panjang mereka.
Sumber: tvone
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid