polhukam.id -- Jembatan sepanjang 1.100 meter dibangun jadi penghubung Jawa Tengah dan Jawa Timur, menjadi ikon infrastruktur penting yang menggalang pertumbuhan ekonomi kedua provinsi.
Dibangun untuk mengatasi keterbatasan akses oleh Sungai Bengawan Solo yang dalam dan deras, jembatan ini bukan hanya simbol infrastruktur, tapi juga kunci untuk meningkatkan konektivitas ekonomi kedua provinsi.
Sebelumnya, warga hanya bisa menyeberangi sungai dengan perahu untuk mencapai Bojonegoro atau Blora.
Dengan hadirnya jembatan ini, aksesibilitas menjadi lebih mudah, aman, dan memberi dorongan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi lokal.
Jembatan ini menjadi penghubung Desa Luwih Haji di Kecamatan Ngraho, Bojonegoro, dan Desa Medalem di Kecamatan Kradenan, Blora yang diberi nama Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora.
Dibangun pada tahun 2020, lebarnya mencapai sembilan meter.
Baca Juga: Kondisi Terkini Dermaga Kampung Kapitan dan Pelabuhan Sungai 7 Ulu Usai Ditabrak Kapal Tongkang
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid