Bertambah, Jumlah Ternak Suspek PMK di Kediri Jadi 10 Ekor

- Selasa, 31 Mei 2022 | 23:00 WIB
Bertambah, Jumlah Ternak Suspek PMK di Kediri Jadi 10 Ekor

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan jumlah ternak yang sakit bergejala (suspek) penyakit mulut dan kuku (PMK) kini bertambah menjadi 10 ekor, setelah sebelumnya dilaporkan tujuh ekor sapi.

Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri dokter hewan Pujiono mengemukakan pihaknya mendapat laporan ada ternak sapi warga di Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren, yang mengalami sakit.

"Ada tujuh ekor, dilaporkan dua ekor yang mengalami gejala tidak mau makan, mengeluarkan air liur, aktivitas gerakannya menurun. Kami cek ada lesi, luka di sekitar mulut dan di ujung lidahnya," katanya di Kediri, Selasa (31/5/2022).

Ia mengatakan secara fisik memang ternak sapi itu sakit dengan gejala mirip penyakit mulut dan kuku. Di salah satu ternak sapi itu, kaki depan juga sudah mengalami luka.

Pihaknya memeriksa seluruh sapi yang ada di kandang milik Supar, warga Lingkungan Bulurejo, Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri itu. Dari tujuh ekor, ternyata terdapat tiga ekor mengalami gejala sakit suspek PMK, dan dua ekor sakit.

Pujiono menambahkan, tim memberi obat untuk mengurangi rasa sakit pada ternak. Seluruh hewan yang suspek PMK diberi suntikan obat, serta cairan disifektan sehingga lukanya tidak semakin parah.

"Dari tiga ekor sapi, satu diperiksa sudah mengarah pada gejala penyakit mulut dan kuku. Kami beri pengobatan," kata dia.

Hingga kini, total terdapat 10 ekor ternak sapi yang suspek PMK. Ternak-ternak itu juga sudah diambil sampel untuk pemeriksaan laboratorium, guna memastikan apakah terkena PMK atau sakit lainnya.

Pihaknya meminta pemilik ternak memperhatikan kondisi kesehatan ternaknya. Setiap ternak juga harus dipastikan untuk makan, sehingga perutnya tetap terisi.

Halaman:

Komentar