Kebijakan larangan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan produk turunannya pada akhir April lalu dinilai cukup berdampak positif terhadap harga minyak goreng.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menilai kebijakan larangan ekspor itu berdampak signifikan dalam menurunkan harga minyak goreng. Di Mei 2022 komoditas minyak goreng mengalami deflasi.
“Kebijakan melarang ekspor CPO terbukti dimana minyak goreng mengalami deflasi,”Kata Margo dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (2/6). Sebelumnya Presiden Joko Widodo menegaskan sedari awal pemerintah sudah memahami efek dari pelarangan ekspor CPO, termasuk bagi penerimaan negara.
“Namun pemerintah tetap menempuh kebijakan ini demi memenuhi kebutuhan rakyat,” Ucap Jokowi. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menambahkan kebijakan pelarangan ini merupakan upaya untuk mewujudkan ketersediaan bahan baku serta pasokan minyak goreng dalam negeri.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid